PENAJAM, BERITAKALTIM. com – Berita mengejutkan datang dari Kabupaten Penajam Paser Utara, daerah yang memiliki total penduduk sekitar 142.693 jiwa terdiri perempuan 67.988 dan laki-laki 74.705 itu ternyata ada penderita AIDS, sampai 2014 ini jumlahnya1 AIDS 23 orang, bahkan sudah menularkan ke suami, anak-anaknya juga terancam tertular.
Besarnya jumlah penderita HIV-AIDS di Penajam Paser Utara (PPU) membuat miris anggota DPRD. Para wakil rakyat itu mendesak Dinas Kesehatan (Diskes) mempersentasikan permasalahan kasus yang belum ada obatnya tersebut.
Politikus asal Partai Gerindra, Anwar Sanusi menjelaskan, kondisi banyaknya jumlah penderita, jangan dianggap remeh. Apalagi kasus AIDS terus bermunculan. Kasus ini wajib ditangani secara serius oleh semua elemen. “Permasalahan HIV-AIDS ini sudah cukup lama, namun penanganannya masih sangat kurang,” ungkapnya.
Belum lagi tidak aktifnya Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) dan klinik VCT di PPU. Padahal ini sudah cukup lama didengungkan. “Kami berharap dinas dan instansi terkait dapat melakukan penanganan yang lebih serius,” tegas Sanusi hari itu.
“Saya meminta Diskes dapat mempersentasikan masalah HIV ini di depan anggota DPRD. Sehingga mendapat penanganan yang lebih serius,” sambungnya.
Di tempat berbeda Kepala Diskes PPU Arnold Wayong mengatakan siap dan menyambut baik permintan diminta wakil rakyat. “Pada dasarnya kami siap hearing, namun akan dibahas lagi dengan beberapa bidang,” ucap Arnold.
Seperti diketahui, jumlah penderita HIV/AIDS atau disebut ODHA di PPU terus bertambah. Tadi awalnya 22 orang kini menjadi 23 penderita. Terakhir penderita tersebut diketahui warga Kecamatan Sepaku.
Ponco Waluyo selaku pengelola program HIV-AIDS Dinas Kesehatan PPU mengatakan, terinfeksinya pria yang diketahui berumur 35 tahun itu lantaran tertular dari sang istri. Pasangannya itu memang lebih dulu positif terkena penyakit yang belum ada obatnya hingga saat ini.
“Saat ini sudah bertambah menjadi 23 penderita. Dan ini merupakan suami dari perempuan yang sebelumnya kami temukan sudah jadi penderita,” ungkap Ponco.
Celakanya, pasangan suami istri itu memiliki anak. Namun syukurnya setelah diperiksa si anak dan hasilnya negatif. Namun tetap saja anak-anaknya terancam tertular. #kf