BONTANG, BERITAKALTIM.com- Masyarakat Bontang yang menamakan diri Aliansi Masyarakat Menggugat mendemo perusahaan pupuk terbesar, PT Pupuk Kaltim, Selasa (13/5/2014).
Aksi unjuk rasa berlangsung di depan Pos bundaran jalan masuk perusahaan PKT (Pupuk Kalimantan Timur). Mereka terpaksa berorasi di depan pos bundaran PKT karena pihak manajemen menolak menerima mereka untuk dialog.
Aliansi ini menganggap manajemen PKT tidak perduli terhadap kerusakan hutan mangrove di lingkungan sekitar perusahaan. Selain itu, Aliansi masyarakat diketuai Irsan ini mengugat masalah sistim outsourching (Tenaga Kontrak) pada perburuhan serta isu CSR (corporate social responsibility) perusahaan yang mereka anggap kurang terfokus untuk masyarakat Bontang.
‘’Keluh kesah masyarakat terhadap kondisi faktual kawasan industri PKT pada tahapan perlu perhatian kita semua, kita harus tetap peduli atas penurunan mutu lingkungan,’’ teriak Irsan.
Pada bagian lain, Irsan menyuarakan, pada dasarnya masyarakat Bontang mendukung kawasan industri Pupuk Kaltim Kota Bontang. Namun perluasan lahan industri PKT ini membawa akses kerusakan jalan dan lahan akibat alat berat angkutan material.
Di samping ketidaknyamanan lingkungan masyarakat pada rentang waktu cukup lama, maraknya perusahaan di lingkungan PKT dicurigai dikelola oleh kerabat, teman sejawat kelompok kepentingan bersama. Perusahaan itu menjaring usaha dengan harga irasional, mengekploitasi buruh murah dan kondisi kerja yang buruk.
Aliansi Masyarakat Bontang Menggugat meminta kepada perusahaan PKT untuk memperbaiki upah pekerja outsourcing dengan mentaati aturan dari Mentri BUMN, standar KHL dan kondisi sehat lingkungan kerja, terutama pada core bisnis pabrik NPK. #Nurdin