BeritaKaltim.Co

Warga Labanan Berau Mulai Marah

penutupan-jalan-berau-web1TANJUNG REDEB, BERITAKALTARA.com- Warga Labanan Kabupaten Berau kecewa dengan PT Kaltim Jaya Bara yang dituding menyerobot lahan seluas 10 ribu meter persegi. Mereka menutup akses jalan perusahaan.

 

Masuknya investor perkebunan kelapa sawit dan pertambangan batu bara di Kabupaten Berau tidak selalu berdampak positive terhadap kemakmuran masyarakat. Bahkan tidak sedikit yang harus merasakan dampak negative dari dibukanya lahan lahan perkebunan baru pertambangan batu bara.

Sebagian masyarakat justru harus merasakan kerugian besar dan kehilangan mata pencaharian, karena lahan diserobot oleh perusahaan perusahaan nakal tanpa konpensasi sedikit pun. Bahkan masyarakat pemilik lahan sama sekali tidak diajak berdiskusi mengenai lahan mereka yang dijadikan area penambangan atau sekedar jalan haulling.

Mufid salah satu warga transmigrasi Labanan merasa kecewa dengan ulah perusahaan batu bara PT Kaltim Jaya Bara yang melakukan penyerobotan atas lahan seluas 10 ribu meter persegi. Tanahnya yang sudah digarap puluhan tahun terkena jalan houlling seluas 30M X 100M. Bahkan Mufid menjelaskan bahwa dia sudah memiliki surat garapan sampai surat pelepasan yang dikeluarkan tahun 2012.

Mufid menyesalkan pihak perusahaan yang sama sekali tidak menunjukkan itikad baik untuk berkomunikasi dengan masyarakat trans Labanan yang lahannya tergusur oleh perusahaan tersebut.

“Kami sudah mencoba untuk berkomunikasi dengan pihak perusahaan, tapi hingga detik ini mereka tidak menunjukkan itikad baik untuk menyelesaikan permasalahan dengan kami. Sehingga kami berinisiatif menutup portal sampai mereka mau turun dan berkomunikasi dengan kami,”kata Mufid

 

Mufid juga menjelaskan bahwa dengan terjadinya kasus penyerobotan lahan miliknya tersebut, secara langsung telah merugikan dirinya secara material dan immaterial.Karena lahan tersebut merupakan lahan produktif yang selama ini menjadi ladang bagi dirinya dan keluarga untuk bercocok tanam.

Mufid tidak menuntut banyak terhadap PT KJB yang sudah melakukan penyerobotan dan pengerusakan atas lahannya.Mufid hanya meminta PT KJB mau sedikit berbaik hati.

“Kami tidak menuntut apapun dari PT KJB. Yang kami harap hanya sedikit kebaikan mereka. Jangan mereka anggap tanah kami ini seperti dagangan sayur di pasar,”katanya berapi api.

“Masuk akal kah kalau tanah kami dihargai Rp3 ribu per meter. Ini lahan produktif, bukan hutan. Koq harganya lebih murah daripada sayur di pasar,”sesalnya

Sementara itu dari pihak perusahaan PT.Kaltim Jaya Bara yang enggan disebut namanya menjelaskan bahwa dengan penutupan akses jalan tersebut terpaksa beberapa unit truck harus tertahan hingga berhari hari.

“Ya terpaksa kami tidak bisa beroperasi. Bahkan untuk sekarang ini ada 26 unit truk yang tertahan di sini,” katanya saat ditemui oleh beberapa awak media yang tergabung dalam Berau Journalists Club, 27/08/2014

Namun pada malam harinya, pihak PT KJB bersedia melakukan mediasi bersama pemilik lahan di hotel Bumi Segah. Dalam pertemuan yang pada awalnya hanya akan dihadiri oleh pihak PT KJB dan pemilik lahan dan dimediatori oleh Ketua KNPI, Bastian, ternyata tidak sesuai harapan. PT KJB dalam kesempatan tersebut nyatanya melibatkan pihak lain yang diketahui dari Ormas pemuda dan aparat Kepolisian.

Pertemuan berjalan sangat alot dan tidak mendapatkan titik temu sampai pertemuan selesai. #Jodie DS

Leave A Reply

Your email address will not be published.