BeritaKaltim.Co

Sengketa Tapal Batas Kukar-Samarinda Belum Jelas

Lembuswana05SAMARINDA, BERITAKALTIM.com- Ketidakjelasan batas wilayah antara daerah satu dengan daerah yang lain membuat ketidakpastian nasib warga disekitar terlebih berkaitan erat dengan hal pembangunan. Seperti yang terjadi sengketa Kabupaten Kutai Kartanegara dan Pemkot Samarinda terkait batas wilayah dari Patung Lembuswana ke simpang Jongkang.

Menanggapi hal tersebut Anggota DPRD Kaltim asal daerah pemilihan Kukar-Kubar Yahya Anja meminta Pemprov Kaltim untuk turun tangan langsung menyelesaikan persoalan yang jika dibiarkan akan membawa dampak negatif bagi kedua daerah tersebut.

“Saya amat meyanyangkan lambannya pemerintah provinsi selaku ibu dari kedua daerah itu dalam menangani sengketa batas wilayah. Akibatnya membuat pembangunan di sekitar tapal batas sangat memprihatinkan,” kata Yahya.

Menurutnya, pihaknya menerima informasi dari warga dan juga melihat perkembangannya yang sudah pada tahap serius di beberapa media. Oleh sebab itu guna menghindari hal-hal yang tidak memungkinkan ke depan harus ada upaya serius untuk menyelesaikannya.

Yahya menambahkan DPRD Kaltim dalam persoalan ini belum bisa mengambil langkah-langkah strategis guna membantu memfasilitasi penyelesaian kasus tersebut mengingat alat dan badan kelengkapan dewan sebagai sarana yang membidangi belum terbentuk.

“Sejauh ini alat dan badan kelengkapan, khsusunya komisi belum terbentuk, akan tetapi berbagai informasi baik melalui laporan masyarakat maupun lainnya akan ditampung yang nantinya ketika komisi telah terbentuk maka akan ditindaklanjuti,”tegas Yahya.

Pemkab Kukar maupun Pemkot Samarinda, sebut politikus Partai Demokrat ini seharusnya segera melakukan langkah-langkah persuasif dengan membawa persoalan ini kepada pihak yang dinilai lebih berkompeten dalam menanganinya guna mencari jalan tengah.

“Persoalan batas wilayah tentu bukan persoalan yang mudah untuk diselesaikan karena harus merujuk ke banyak hal. Mulai sejarah hingga bukti-bukti dokumen penting. Masalah ini masih terjadi di sejumlah daerah. oleh sebab itu dinilai pemerintah tidak boleh tutup mata dan harus segera mengambil langkah maksimal,” kata Yahya. (adv/bar/oke)

– foto Yahya Anja

Leave A Reply

Your email address will not be published.