SAMARINDA, BERITAKALTIM.com – Krisis air yang dialami warga Balikpapan, mengharuskan pemerintah terus berupaya mencari solusi. Apalagi krisis air bersih telah menjadi siklus di Kota Minyak. Seperti dirilis di media beberapa waktu lalu Anggota DPRD Kaltim dari Fraksi Hanura Muhammad Adam Sinte menyebutkan ada beberapa opsi, selain melakukan pemipaan dari sejumlah sungai baik dari Mahakam maupun Penajam Paser Utara, desalinasi (mengubah air laut menjadi tawar) juga patut dipertimbangkan.
Persoalannya, baik pemipaan maupun desalinasi bukanlah perkara mudah. Diperlukan biaya yang cukup besar, serta tehnologi untuk menyukseskan program tersebut.
Nah soal rancangan pembiayaan, menurut Adam, dalam persoalan ini pemerintah masih terus membicarakan dalam jangka panjang untuk mambahas anggaran tersebut.
“Jika opsi pemipaan atau desalinasi dipakai, masih perlu dibicarakan lebih jauh apakah akan memakai investor yang memang fokus dalam pengembangan sumber air bersih, dan bekerja sama dengan perusahaan air minum, atau dengan menggunakan APBD,” terang politkuus berlatar belakang pengusaha ini.
Jika dengan investor misalnya, jelas ini akan berpengaruh pada harga air. Padahal selama ini harga air di Balikpapan tergolong tinggi dibandingkan daerah lain di Kaltim. Di sisi lain PDAM adalah perusahaan yang tak melulu mengejar profit. Sebagai perusahaan milik pemerintah, PDAM juga mengemban misi sosial.
Yang jelas Adam menggarisbawahi, laju jumlah penduduk Balikpapan semakin tahun semakin meningkat. Sementara pasokan sumber air baku yang hanya mengandalkan air tadah hujan saja pada Waduk Manggar tak mencukupi lantaran arus penduduk yang meningkat.
Oleh sebab itu, Pemkot Balikpapan disebutnya sedang mengupayakan sumber air baku dengan membangun Waduk Teritip dan Embung Wain.
“Waduk Teritip dapat dipergunakan sekitar dua tahun kedepan dan Embung Wain dapat digunakan dalam jangka waktu menengah sekitar setahun. Kita berharap ini bisa memasok air baku untuk memenuhi kebutuhan bersih warga kota Balikpapan,” katanya. (adv/rid/oke)
Teks foto:
MAKIN KRITIS: Kemarau berkepanjangan yang kini melanda Kaltim membuat stok air di Waduk Manggar menipis sehingga berimbas pada produksi.
