SAMARINDA, BERITAKALTIM.com- Dalam menyampaikan aspirasi kepada wakil rakyat terutama yang ingin berdiskusi langsung ke gedung dewan, semua elemen masyarakat menghadapi proseduryang sama. Baik golongan ormas, mahasiswa maupun perseorangan.
Menyampaikan aspirasi dan unek-unek terkait pembangunan dan kebijakan pemerintah kepada DPRD memang dibenarkan dan diperbolehkan. Namun, harus tetap mengikuti aturan-aturan yang berlaku di lingkungan Sekretariat DPRD Provinsi.
Dalam hal ini, anggota DPRD Kaltim Ahmad Rosyidi mengatakan seluruh anggota DPRD welcome kepada seluruh masyarakat yang ingin menyampaikan aspirasi langsung ke gedung dewan. “Saya dan teman-teman tidak akan pernah mentup pintu bila ada masyarakat yang mau berkunjung ke sini,” katanya.
Untuk menyampaikan aspirasi langsung ke gedung dewan memang harus melalui prosedur yang sudah ditetapkan kesekretariatan. Mulai dari permohonan izin temu, pembuatan janji, hingga menandatangani beberapa berkas yang telah disediakan. “Ini bukannya dipersulit, namun agar lebih mudah membuat janji temu, karena tiap anggota dewan pastilah memiliki kesibukan masing-masing,” katanya.
Namun dalam beberapa kasus, masih ada saja segelintir pihak yang enggan menggunakan hak temu ini. Mereka lebih suka melakukan orasi di depan gedung dewan, tanpa lebih dulu melakukan koordinasi dengan pihak kesekretariatan. Begitu perwakilannya dipersilahkan masuk untuk berdiskusi, mereka malah enggan. Justru lebih suka menyampaikan aspirasinya dengan cara demonstrasi tanpa keinginan berdiskusi.
“Hal seperti yang sangat disayangkan, dalam melakukan aksi demonstrasinya, terkadang ada beberapa pihak yang terluka karena aksi berujung rusuh,” sambungnya lagi.
Legislator Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ini juga sangat menyayangkan jika bentuk orasi yang semula berjalan lancar, diakhiri dengan aksi kekerasan. Apalagi ada segelintir pihak yang memanfaatkan aksi orasi ini demi menciptakan suasana rusuh. Ahmad mengimbau para demonstran untuk lebih menjaga attitude dalam menjalankan aksi menyampaikan aspirasi. Jangan sampai mudah terhasut dan dimanfaatkan.
“Saya yakin yang ingin memperjuangkan aspirasi kepada anggota dewan pastilah orang berpendidikan. Jadi sangat disayangkan jika begitu mudahnya terprovokasi untuk melakukan aksi kekerasan,” tutup Ahmad. (adv/tos/oke)
-foto ahmad rosyidi