BeritaKaltim.Co

Pengembang di Kaltim Dituntut Perhatikan Aspek Lingkungan

11Rakhmad Majid gani webSAMARINDA, BERITAKALTARA.com – Pada masa sekarang ini pembangunan perumahan semakin ekSpansif ke arah pinggiran kota. Bahkan tak sedikit yang mengekspansi hingga ke arah zona resapan air atau wilayah hutan kota. Model pembangunan perumahan dengan konsep horizontal housing yang banyak memakan ruang merupakan realitas yang harus disadari bersama. Realitas ini menjadi salah satu penyebab hilangnya zona resapan air dan semakin tingginya limpasan air hujan.

Menanggapi hal ini, anggota DPRD Kaltim Rakhmat Majid gani mengatakan pembangunan perumahan memang dituntut lebih bersahabat dengan kawasan sekitar. Khususnya Kaltim, dengan destinasi pertambahan jumlah penduduk yang terus meningkat pesat, maka wajar jika para pengelola perumahan berlomba-lomba mengekspansi lahan dan merubahnya menjadi perumahan.
“Memang jumlah penduduk Kaltim makin meningkat pesat, tentu saja akan dibarengi dengan permintaan jumlah hunian yang pesat pula. Namun, jangan sampai terlena dengan permintaan yag jumlahnya luar biasa ini hingga mengabaikan aspek llingkungan,” katanya.
Legislator Partai Amanat Nasional (PAN) ini juga menyebutkan, hingga kini pengembang perumahan di Kaltim sudah mencapai ratusan jumlahnya. Namun hanya beberapa diantaranya yang memperhatikan aspek lingkungan hijau dengan membangun tanpa menggunduli lahan. Hal ini penting untuk diperhatikan, karena penggundulan lahan menjadi perumahan merupakan salah satu faktor penyebab global warming, untuk wilayah Kaltim sangat berpotensi menjadi penyebab banjir.
“Pemerintah terkait harus lebih memperhatikan aspek jangka panjang dari hal ini. Jangan sampai, karena hanya memenuhi banyaknya permintaan hunian, lantas mengabaikan aspek lingkungan,” katanya lagi.
Rakhmat menambahkan, jika kebanyakan pengembang perumahan mengabaikan beberapa unsur penting dalam menjaga lingkungan. Misalnya saja sistem pemerataan perumahan, kebanyakan pengembang hanya memperhatikan aspek keramaian lingkungan. Pdahal daerah tersebut sudah penuh sesak dengan para pengembang lainnya, namun tetap saja dipaksakan. Selain itu, sistem drainase terpadu yang befungsi untuk menangkal banjir, tidak terkelola dengan baik.
“Saya berharap pemerintah memberikan pemahaman lebih lanjut kepada para pengembang perumahan sebelum memberikan izin mereka. Selain untuk memecah konsentrasi pemukiman penduduk, hal ini juga menjadi solusi pencegahan air banjir terus bertambah. Terpenting, jangka panjangnya ialah tetap menjaga kelestarian lingkungan,” tutup Rakhmat. (adv/tos/oke)

– foto Rakhmad majid gani

Leave A Reply

Your email address will not be published.