SAMARINDA,BERITAKALTIM.com—Setelah 2 kali berturut meraih penghargaan kota sehat kategori Swasti Saba Wiwerda (klasifikasi pembinaan) di periode wali kota Syaharie Jaang dan ketua umum Forum Kota Sehat (Forkots) Samarinda Hj Puji Setyowati, untuk penilaian tahun 2015 ini akan bertekad meningkatkan klasifikasinya menjadi Swasti Saba Wistara (pengembangan) sebagai penghargaan tertinggi.
“Insya Allah kita bisa meraih penghargaan tertinggi kota sehat ini dengan modal kebersamaan. Walaupun sebenarnya bukan hanya penghargaan kita kejar, tapi pemberdayaan masyarakat. Jerih payah masyarakatlah nanti yang mendapat penghargaan, kalau penghargaan didapat, berarti manfaat kota sehat sudah dirasakan,” ucap Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang dalam arahannya ketika membuka Rapat Koordinasi (Rapat) Persiapan Penilaian Kota Sehat di ruang utama Balaikota, Rabu (14/1).
Oleh karena itu, wali kota yang juga Pembina Forkots Samarinda ini, selain mengajak warga untuk mendukung program Hijau Bersih Sehat (HBS) dan Perilaku Hidup Bersih Sehat (PHBS), juga tidak terlepas peranan vital pula jajaran Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) selaku tim teknis mewujudkan kota sehat berdasarkan tatanan yang telah ditentukan dalam penilaian kota sehat.
“Seperti Dishub harus mendukung penilaiannya, karena masuk dalam tatanan kawasan tertib lalu lintas dan pelayanan transportasi. Misalnya dengan keberadaan halte yang memenuhi syarat. Kita pun sekarang telah membangun halte di 25 titik, bukan untuk buang-buang uang, tapi ternyata bermanfaat. Selain tempat menunggu angkot, ternyata banyak warga yang berteduh saat hujan,” ucap Jaang lagi.
Menurutnya juga, penilaian kota sehat ini bersinergi dan saling melengkapi dengan kegiatan penilaian lainnya, diantaranya Adipura, WTN, Sekolah Sehat, Adiwiyata dan lainnya. “Intinya, harus saling komunikasi, koordinasi dan kompak antar lintas SKPD, hilangkan ego,” tegas Jaang.
Lebih penting lagi, lanjutnya, bagaimana menyamakan pola pikir masing-masing SKPD terkait dalam indikator penilaian dalam penyelenggaraan kota sehat, sehingga SKPD akan memahami betul tugas apa saja yang harus dan kapan dilakukan.
Sementara Puji dalam pemaparannya dengan dipandu kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Samarinda drg Nina Endang Rahayu menyampaikan program peningkatan klasifikasi menjadi Swasti Saba Wistara.
“Dalam penyelenggaraan kota sehat, telah ditetapkan indikator penilaian didalam 9 kawasan atau tatanan. Karena tahun ini target kita adalah penghargaan tertinggi, tentunya tatanan yang disiapkan dalam penilaian pun meningkat pula dari sebelumnya. Tentunya ini akan banyak menuntut keterlibatan dan dukungan semua pihak, baik masyarakat maupun lintas SKPD,” ucap Puji seraya menambahkan penilaian dilakukan pada April tahun ini.
Puji menyebutkan 9 kawasan atau tatanan yang dipersiapkan dalam penyelenggaraan kota sehat, adalah kawasan pemukiman sarana dan prasaranan sehat, kawasan tertib lalu lintas dan pelayanan transportasi, kawasan pariwisata sehat, kawasan industri dan perkantoran sehat, pertambangan sehat, hutan sehat, ketahanan pangan dan gizi, kehidupan masyarakat sehat yang mandiri, dan kehidupan sosial yang sehat.(***)
Teks foto: forkots