BeritaKaltim.Co

Golkar Samarinda Terganggu Kisruh Dualisme Partai

golkar samarinda webSAMARINDA, BERITAKALTIM.com- Dewan Pimpinan Daerah (DPD) II Partai Golkar Kota Samarinda mengaku terganggu dengan kisruh di DPP Partai Golkar. Adanya dualisme kepengurusan paska dua Munas partai itu, membuat proses penjaringan Bakal Calon Wali Kota Samarinda menjadi terganggu.

Sekretaris DPD II Partai Golkar Samarinda Sutamsis menjelaskan, pihaknya bingung meminta ke DPP Golkar versi yang mana untuk penetapan permohonan untuk penetapan calon Wali Kota Samarinda dari Partai Golkar. Padahal, jika dilihat dari tahapan Pilkada yang sudah dipaparkan Komisi Pemilihan Umum (KPU), proses itu akan dimulai dalam waktu dekat.

Untuk itu, Sutamsis berharap kedua kubu segera mengambil jalan damai. Pasalnya, jika dua kubu ini belum bertemu dan memutuskan, maka legalitas calon kepala daerah dari Partai Golkar sulit diambil.

“Karena ini, kalau tidak segera islah, sementara Perppu juga sudah disahkan sebagai undang-undang, dan KPU juga akan mengesahkan PKPU, maka mau tidak mau, dalam waktu dua bulan ini, DPP Golkar harus mengambil jalan islah,” kata Sutamsis kepada wartawan, Kamis (22/1/2015).

Dia pun berharap islah benar-benar segera terwujud untuk bisa menyelesaikan keruwetan organisasi di Partai Golkar. “Jika islah ini bisa cepat terwujud, imbasnya Pilkada Samarinda kita bisa ambil penetapan siapa calon terbaik yang kita usung. Sehingga kita bisa menyosialisasikan kepada masyarakat Kota Samarinda,” kata Sutamsis yang juga menjabat Ketua Tim Penjaringan Bakal Calon Wali kota dan Wakil Wali kota dari Partai Golkar Samarinda.

Dia menambahkan, selama dualisme ini terjadi, banyak hal yang menganggu kinerja pengurus di daerah, utamanya persoalan yang harus diserahkan ke pusat. Belum adanya pengesahan kubu mana yang sah membuat pengurus Partai Golkar di daerah bingung.

“Ya tentu, kita sangat terganggu. Karena itu termasuk tahapan konsultasi pun bersifat tentatif. Kenapa, karena berarti belum ada kepastian waktu, karena belum ada pihak siapa yang memegang otoritas untuk mengambil keputusan,” katanya.

Untuk saat ini, DPD II Partai Golkar Samarinda masih bersikap netral. Hanya saja, pihaknya sejauh ini masih mengakui hasil Munas Bali.
Untuk Pilkada Kota Samarinda, calon yang mendaftar ke Partai Golkar sudah mencapai tujuh orang. Walikota Samarinda Syahrie Jaang dan Wakil Walikota Samarinda Nusyirwan Ismail juga ikut mendaftar. Kemudian Dayang Donna Faroek, putri Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak, juga turut mengambil formulir. #aw

Leave A Reply

Your email address will not be published.