TENGGARONG, BERITA KALTIM.COM- Banyaknya keluhan tentang keberadaan sejumlah pasar malam yang menggunakan badan jalan dan halaman rumah warga, bahkan terkadang menimbulkan tumpukan sampah serta kemacetan, mendapat respon tegas Kepala Satpol PP Kukar Fida Hurasani Usat. Ia mengancam akan menutup pasar malam jika meresahkan warga.
Ditemui di ruang kerjanya Fida Hurasani Uast menegaskan, ada beberapa hal yang menjadi sorotan pihak Satpol PP terkait keberadaan pasar malam dadakan. Hal pertama yang kerap dikeluhkan warga adalah kemacetan.
Lokasi pasar malam yang menggunakan badan jalan menyebabkan kendaraan kesulitan saat melintas. Dan menurutnya keluhan semacam ini juga keluar dari sejumlah pemilik rumah dan toko yang halamannya dipenuhi pedagang pasar malam.
Ia menambahkan terkait masalah keamanan, mengutip pihak Polsek Tenggarong, hampir setiap gelaran pasar malam terjadi pencurian sepeda motor di area tersebut. Hal itu tidak terlepas dari pengelolaan parkir yang tidak terorganisir dengan baik. Belum lagi masalah kebersihan, karena usai pasar malam digelar selalu menyisakan tumpukan sampah yang tidak jelas siapa yang harus dimintai pertanggungjawabannya.
“Kondisi itu sempat dikeluhkan oleh petugas Dinas kebersihan,” ucapnya.
Fida menegaskan, selama digelarnya pasar malam (pasar dadakan) dan pengelolaan parkir itu, tidak pernah masuk dalam kas pendapatan asli daerah (PAD).
Menurutnya data terakhir jumlah pasar malam di wilayah Kukar tersebar di 37 titik yang terjadwal setiap hari selama seminggu. Awal mula adanya pasar malam adalah inisiatif sejumlah pedagang untuk bisa lebih dekat kepada para konsumennya, hal itu mulai dilakukan sejak terjadinya krisis moniter pada 2008 silam. Dan pihaknya akan terus memantau kegiatan pasar malam yang berada di sejumlah wilayah Tenggarong, sehingga tidak mengganggu ketertiban umum.#fai83