BeritaKaltim.Co

Jelang SNMPTN, Sekolah Harus Isi Data PDSS

5YAHYA ANJAwebSAMARINDA. Menjelang pendaftaran Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) pada 13 Februari, Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim Yahya Anja mengingatkan semua sekolah di Kaltim agar mengisi Pangkalan Data Siswa dan Sekolah (PDSS) dengan benar.
“Saya berharap setiap sekolah dapat melakukan pengisian data. Baik oleh kepala sekolah ataupun mereka yang ditugaskan oleh kepala sekolah. Jangan sampai siswa dirugikan akibat kelalaian sekolah,” kata Yahya yang berlatar belakang pengajar ini.
Seperti diketahui bahwa pengisian data siswa kelas 12 mulai semester 1 hingga 5 harus diisikan pada website PDDS di https://pdss.snmptn.ac.id. Dengan mengisikan data siswa pada website tersebut pada siswa yang terdaftar di sekolahnya masing-masing akan mendapatkan Nomor Induk Siswa Nasional (NISN).
“Dengan nomor yang didapat melalui sekolah masing-masing, siswa berkesempatan mendaftar SNMPTN. Meski telah ada informasi mengenai waktu pengisian data siswa, sebaiknya siswa juga dibekali informasi seperti tanggal dan prosesnya,” harap politikus dari Dapil Kukar-Kubar ini.
Selain itu, Yahya juga mengingatkan kepada sekolah yang mendatakan siswanya agar segera melakukan klarifikasi jika ada kesalahan saat mengisikan data siswa. Demikian pula bagi siswa yang ingin mendaftar SNMPTN, agar memasukkan data dengan valid.
“Hal ini untuk menghindari dibatalkannya status lolos seleksi siswa akibat dianggap memalsukan data. Sangat disayangkan jika lulus seleksi tapi kedapatan datanya ternyata dianggap dipalsukan, oleh karena itu harus diantisipasi,” imbau Yahya.
Sebagai informasi, mengenai PDDS tahun 2015 ini menurut data resmi website tersebut , pengisian dan verifikasi PDDS sudah dimulai sejak 22 Januari hingga 8 Maret. Sementara untuk pendaftaran SNMPTN dimulai 13 Februari hingga 15 Maret, dengan proses seleksi sehari setelah pendaftaran SNMPTN ditutup, yaitu 16 Maret hingga 8 Mei. Pengumuman hasil seleksi pada 8 Mei 2015. “Namun tak perlu khawatir, masih ada jalur SBMPTN (Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri) jika SNMPTN tidak lolos,” ungkap Yahya. (adv/lia/oke)
Teks foto: yahya anja

Leave A Reply

Your email address will not be published.