BeritaKaltim.Co

Jangan Kami, Tapi Kita

11rusman ya'qubwebSAMARINDA,BERITAKALTIM.com – Desakan agar Kaltim mendapat otonomi khusus (otsus) semakin bergejolak. Menempuh langkah-langkah di jalur konsitusional, DPRD Kaltim bersama Pemerintah provinsi Kaltim serta forum perjuangan otsus melakukan rapat konsolidasi sekaligus mendengarkan paparan dari tim pakar yang menganalisis tentang kebutuhan otsus di Kaltim, di Gedung DPRD kemarin.

Optimisme Kaltim akan mendapatkan otsus diucapkan Ketua DPRD Kaltim Syahrun saat rapat. Ia mengatakan perjuangan otsus di Kaltim sudah melalui proses yang panjang, termasuk sudah mendengarkan pemaparan tim pakar yang merumuskan Kaltim memang layak untuk mendapatkan otsus.
“Gerakan yang dibangun untuk menyuarakan tuntutan di pusat memang perlu proses. Masih banyak langkah-langkah yang harus kita lalui,” ungkap Syahrun.
Menurutnya sosialisasi harus terus dilakukan seperti berkonsolidasi dengan unsur pemuda, tokoh agama, dan forum lembaga. Selanjutnya semua hasil itu dibawa ke sidang paripurna DPRD agar menjadi keputusan yang kuat, yang mengatasnamakan keputusan rakyat kaltim.
“Naskah akademik yang telah dibuat oleh tim pakar akan menjadi penguat dengan didukung suara masyarakat tentang tuntutan otsus. Nantinya ini akan menjadi dokumen pemerintah provinsi Kaltim yang akan kita bawa kepada pemerintah pusat. Jadi dengan kata lain kala di pusat tidak ada celah untuk tidak menerima tuntutan otsus dari rakyat Kaltim,” ucapnya.
Harapan besar tersirat dari Haji Alung –sapaan akrab ketua DPRD Kaltim ini, jika seluruh element masyarakat Kaltim bersatu otsus bisa diwujudkan. Ia menegaskan jangan ada pihak yang memisah-misahkan diri dalam perjuangan ini.
“Jangan ada kata kami, tapi kita. Kita harus satu suara sebab perjuangan otsus merupakan milik masyarakat Kaltim menyeluruh,” tegasnya
Sejatinya langkah-langkah dalam memperjuangkan otsus memang memerlukan proses yang lebih mendalam, seperti diucapkan politikus dari Fraksi PPP Rusman Yakub. Ia mengatakan langkah yang akan ditempuh nantinya harus menjadi langkah bersama masyarakat Kaltim, sehingga pusat tidak bisa mencari celah untuk tidak memenuhi permintaan otsus itu.
“Harus ada langkah-langkah perjuangan yang lebih detail, alternatif-alternatif gerakan otsus harus kita pikirkan mulai dari sekarang. Jadi sekali kita mengatakan bahwa otsus harga mati maka tidak ada tawar-menawar lagi,” katanya.
enada, Dahri Yasin berpendapat yang dibutuhkan dalam perjungan menuntut otsus adalah kecerdasan. Naskah akademis yang telah dipaparkan oleh tim pakar merupakan dasar dalam perjuangan, dan harus benar-benar dikaji lebih mendalam agar pusat benar-benar yakin bahwa rakyat kaltim memang benar-benar membutuhkan otsus.
“Naskah akademis merupakan dasar kuat gerakan perjuangan mendapatkan otsus yang juga merupakan langkah cerdas agar keyakinan pemerintah pusat terhadap perjuangan kita demi mendapatkan otsus tidak bisa diganggu gugat,” ucap Ketua Komisi III ini. (adv/yud/oke)

Teks foto: Syahrun, Dahri Yasin dan Rusman Ya’qub

Leave A Reply

Your email address will not be published.