SAMARINDA,BERITAKALTIM.com – Curah hujan di beberapa kota/kabupaten di Kaltim dalam sepekan ini terpantau makin tinggi. Seiring musim hujan telah tiba, selain diminta waspada terhadap penyakit demam berdarah dengue (DBD), masyarakat yang bermukim di daerah perbukitan juga diminta siaga terhadap bencana longsor.
Hal menyusul terjadinya longsor di beberapa daerah di Kota Samarinda dan Balikpapan dalam sepekan terakhir. Di Samarinda, longsor terjadi di Jalan Lumba-lumba, RT 17, Kelurahan Selili, Kecamatan Samarinda Ilir. Warga di sekitar lokasi longsor saat ini sedang siaga menyusul pergerakan tanah yang disertai retakan. Namun sayangnya warga tidak dapat meninggalkan permukiman mereka dikarenakan belum ada posko pengungsian yang harusnya disediakan pemerintah.
Menanggapi hal itu, Anggota DPRD Kaltim Masykur Sarmian berharap kepada Pemerintah Kota (Samarinda) untuk cepat tanggap meninjau lokasi-lokasi permukiman warga yang rawan longsor. Juga segera menyiapkan maupun menyediakan posko pengungsian untuk tempat tinggal sementara warga yang bermukim di daerah rawan longsor tersebut.
“Agar masyarakat yang bermukim di daerah rawan longsor dapat segera mengungsi dan meningalkan rumahnya,” harap politikus PKS ini.
Dengan masih banyaknya warga yang bermukim di daerah rawan longsor, Masykur juga berharap pemerintah dapat mencarikan solusi untuk memindahkan warga dengan mencarikan tempat bermukin yang baru.
Sebab menurut wakil rakyat asal daerah pemilihan Kota Samarinda ini dengan hujan deras yang bakal turun dikhawatirkan semakin memperparah longsor. Untuk itu masyarakat pun diminta untuk segera menyelamatkan diri sebelum bencana longsor tersebut membahayakan keselamatan.
“Jangan sampai ada korban jiwa baru pemerintah bergerak. Baiknya pemerintah segera bertindak mencari solusi pemindahan tempat tinggal mereka,” ujarnya.
Selain di Kota Samarinda, longsor juga terjadi di empat lokasi di Kota Balikpapan. Yakni di Karang Jawa, Telaga Sari, Kampung Damai dan Gunung Malang. (adv/lin/oke)
Teks foto: masykur sarmian