New York,- Pria yang mengaku menjadi guru gitar pertama Taylor Swift mengatakan kepada NY Daily News pada Rabu (11/2) bahwa tim hukum Swift memaksa dirinya untuk menutup situs yang ia buat, itaughttalyorswift.com, karena dianggap telah melanggar hak cipta.
Sang pria yang bernama Ronnie Cremer itu menjelaskan kalau situsnya hanya berisi info mengenai artikel wawancaranya dengan NY Daily News,
“Mereka sepertinya sangat ingin menyulitkan saya,” kata Cremer.
Tim hukum Swift tidak main-main. Mereka telah mengirimi Cremer surat peringatan pada 6 Februari 2015 yang berisi himbauan agar Cremer menutup situsnya karena ia telag secara ilegal menggunakan nama Swift tanpa kesepakatan sebelumnya.
Hingga saat ini, tim hukum Swift belum ada yang memberikan komentar menanggapi hal tersebut.
Swift sepertinya sadar kalau namanya sangat berpotensi menjadi merk dagang yang laris. Ia pun seakan menjadi “gila” pada hak cipta.
Sebelumnya, di bulan November 2014 Swift meninggalkan kerjasama dengan Spotify karena merasa kalau layanan musik tersebut tidak memberikan dirinya keuntungan yang maksimal.
Dan pada Januari 2015, Swift juga mendaftarkan beberapa lirik lagunya di album ‘1989’ ke badan hak cipta. Lirik yang didaftarkannya antara lain ‘this sick beat’ dan ‘nice to meet you. where you been’.
(ard/ard)
Sumber: CNN.com
Teks Foto: Swift sepertinya sadar kalau namanya sangat berpotensi menjadi merk dagang. (REUTERS/Mario Anzuoni)