SAMARINDA,BERITAKALTIM.com -Anggota Komisi I DPRD Kaltim Yakob Manika mempertanyakan pengawasan terhadap Peraturan Daerah tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di Kaltim yang dinilainya masih jauh dari harapan.
Menurutnya, banyak laporan dari masyarakat luas terkait dengan lemahnya pelayanan kesehatan di rumah sakit, khususnya rumah sakit milik pemerintah. Keluhan tersebut beraneka ragam, namun intinya mengarah kepada pelayanan yang kurang maksimal.
Padahal, kata Yakob banyak peraturan daerah yang terakait dengan pelayanan kesehatan hingga peningkatan mutu rumah sakit umum. Akan tetapi sayangnya pada tataran pelaksanaan di lapangan masih belum banyak mengalami perubahan.
“Sudah terlalu banyak laporan dari masyarakat terhadap minimnya kualitas pelayanan tenaga kesehatan dan rumah sakit secara umum. Timbul pertanyaan, di mana peran pengawas dari pemerintah selaku pelaksana teknis,” tanya Yakob.
Yakob menambahkan tenaga kesehatan merupakan kunci utama keberhasilan dalam pencapaian tujuan pembangunan kesehatan. Tenaga kesehatan memiliki peran hingga delapan puluh persen terhadap pengembangan pembangunan kesehatan.
”Kalau tenaga kesehatannya kurang maksimal kinerjanya maka akan berakibat kepada pelayanan yang buruk,” kata Yakob.
Oleh sebab iu maka pengembangan tenaga kesehatan serta dibarengi dengan program evaluasi secara berkala akan menciptakan pembangunan kesehatan yang aktif dan lebih baik lagi dari sekarang. Untuk mewujudkan itu maka dibutuhkan peran serta semua pihak khususnya pemerintah.
“Kalau kinerja sebagian oknum tenaga kesehatan menurun, akan membut para tenaga kesehatan yang profesional ikut menjadi korban hilangnya rasa kepercayaan pasien. Ini yang membuat timbulnya banyak keluhan masyarakat,” kata Yakob.
Politikus asal PDIP itu meminta kepada pemerintah agar membuat program khusus terkait dengan peningkatan pengawasan kinerja tenaga kesehatan sebagai manifestasi dari peraturan daerah tentang Mutu Pelayanan Kesehatan di Kaltim. (adv/bar/oke)
Teks foto:14anaksakit