BeritaKaltim.Co

Timung 99 Jadi Gaya Hidup Warga Kota Raja Tenggarong

JpegTENGGARONG, BERITAKALTIM.COM- Timung tidak jauh beda dengan sauna atau mandi uap. Namun timung lebih ke arah tradisional dengan menggunakan rempah-rempah lokal. Timung dikenal dikalangan masyarakat Kaltim, warga Kutai lebih mengenalnya sebagai sebutan Tembubus. Timung sering kali digunakan sebagai kegiatan sakral untuk pengobatan, bahkan pasangan yang mau menikah.

Pengobatan tradisional ini dilirik Ahmad sebagai peluang bisnis. Dengan brand Timung 99, Ahmad meramu 33 rempah-rempah lokal, termasuk rempah dari Arab menjadi racikan.
Racikan ini menjadi bahan timung yang bisa dinikmati langsung oleh konsumen. Dan ia berburu rempah-rempah sampai ke Banjarmasin, Surabaya dan Yogyakarta, bahkan impor.

Rempah-rempah yang Ahmad pakai, terdiri dari pandan harum, serai wangi, kayu manis, alga, cengkeh, temulawak dan kapulaga Arab. Uap ramuan tersebut dihasilkan dari ketel yang dialirkan ke ruangan. Sehingga pelanggan bisa merasakan uap hangat di dalam ruangan. Ahmad mengatakan, timung ini memiliki banyak khasiat. “Timung bisa menekan dan menghindari kenaikan gula darah. Selain itu, timung juga berguna untuk menurunkan berat badan,” tuturnya.

Melalui timung, toksin dalam tubuh bisa keluar melalui keringat. Timung juga menjaga kebugaran serta kesehatan tubuh. “Uap timung dipercaya mampu merelaksasi pikiran agar tetap fresh. Bagi para atlet, timung bisa merelaksasikan otot sebagai pemanasan,” katanya.

JpegAhmad menambahkan, timung tidak memiliki efek samping. Kendati demikian, timung tidak diperkenankan bagi penderita jantung dan ibu hamil. Usiapun tak ada batasan. Karena uap panasnya bisa disetel. Timung 99 bisa dijumpai di Jalan Gunung Jati, Kelurahan Melayu, Tenggarong, Kutai Kartanegara dan buka tiap hari mulai pukul 09.00 hingga 21.00.Wita, serta untuk merasakan uap timung tersebut, pengunjung dipatok dengan harga sebesar Rp. 15.000,-/orang.

Setiap pengunjung akan mendapatkan rempah-rempah yang baru. Tiap hari rempah-rempah itu dikuras dari tangki. “Jadi rempah-rempah ini sekali pakai,” imbuhnya. Iapun menyetok serai wangi satu karung dalam seminggu. Serai wangi ini diperoleh dari petani-petani lokal. Secara empirik, timung mengurangi keluhan dan membantu proses penyembuhan. “Pengunjung yang datang bisa mencapai 1.000 orang per bulannya,” ucapnya. Timung 99 di Tenggarong ini sudah menjadi gaya hidup. Bahkan, tiap sore kita bisa menjumpai para remaja di Timung 99.
“Kami menyiapkan 4 bilik untuk timung,” ucapnya.#fai83

 

Teks foto: Pengunjung menikmati uap panas dari ramuan 33 rempah lokal dan Arab di Timung 99, Jalan Gunung Jati, Tenggarong

Leave A Reply

Your email address will not be published.