SAMARINDA,BERITAKALTIM.com – Kebijakan-kebijakan baru pemerintah tak terduga muncul, dan membuat masyarakat terkejut. Semisal kebijakan baru di bidang perikanan melalui Permen Perikanan dan Kelautan Nomor 1/2015 tentang pembatasan penangkapan kepiting dan lobster. Kebijakan tersebut dinilai justru mematikan para nelayan mencari nafkah.
Anggota DPRD Kaltim Ali Hamdi menyatakan, tentu saja ia sangat menyayangkan banyaknya kebijakan-kebijakan baru yang tak pro pada masyarakat. Seperti kebijakan menangkap kepiting dan rajunga dengan ukuran dan berat tertentu.
“Sebelum kebijakan baru dikeluarkan, pemerintah pusat harusnya terlebih dahulu melakukan evaluasi menyeluruh. Jika dilihat jangka panjang, kebijakan baru yang dikeluarkan sangatlah bagus. Ini akan melestarikan alam, namun masyarakat acap kali tak bisa terima dengan kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan mendadak. Maka perlu adanya penyesuaian sehingga masyarakat tidak kaget,” katanya.
Dikeluarkannya larangan penangkapan kepiting dengan berat tertentu justru membuat para nelayan yang ada di setiap daerah menjerit, terutama bagi para nelayan Berau yang banyak menjadi petani kepiting. Sebab faktanya mendapatkan kepiting di atas batasan tersebut sangat sulit. Kebijakan baru yang dikeluarkan jelas mematikan nelayan.
“Peraturan tersebut harus diterapkan pelan-pelan. Tidak bisa langsung dipangkas, otomatis masyarakat akan keberatan. Jalan tengahnya yakni membatasi penangkapan dengan cara mengurangi. Setelah masyarakat sudah mengerti akan manfaatnya dan tidak kaget, barulah diterapkan sesuai dengan peraturan kebijakan yang ada,” kata politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Lebih jauh, Ali Hamdi yang juga wakil ketua Komisi II ini menyebutkan, pemerintah pusat hendaknya lebih bijak dan bertahap dalam mengeluarkan kebijakan, agar masyarakat tidak terkaget-kaget. Ia menyatakan sejumlah nelayan telah menyampaikan aspirasi dan keluhan atas Permen Perikanan dan Kelautan tersebut.
“Aspirasi tersebut akan ditampung dan menjadi salah satu agenda Komisi II. Insya Allah kami akan mengusungnya ke pusat. Kami juga akan tetap memperjuangkan agar masyarakat bisa tetap sejahtera dan tidak terkurangi pendapatannya,” tutupnya. (adv/rid/oke)
Teks foto: 16ali hamdi dan 16ikan TANGKAP DIBATASI: Pembatasan penangkapan kepiting dengan ukuran tertentu membuat nelayan yang sudah susah menjadi tambah susah.