SAMARINDA, BERITA KALTIM.COM – 10 rumah tunggal dan 3 bangsal di kawasan padat penduduk jalan Revolusi Blok B Sungai Pinang Samarinda Utara, Rabu (18/02/2015) malam ludes terbakar. Bahkan sebuah masjid nyaris ludes jika petugas pemadam tidak segera datang ke lokasi kejadian dan membatasi gerak api.
Menurut Saksi mata, kebakaran ini berawal dari kemunculan kobaran api dari salah satu rumah kontrakan yang diduga dijadikan tempat penyimpanan premium eceran. Bangunan yang terbuat dari kayu itupun dengan cepat membara dan merambat ke bangunan lainnya. Musibah yang terjadi saat PLN melakukan pemadaman total itu membuat warga panik dan berusaha menyelamatkan harta bendanya ke tempat yang lebih aman.
“Saat musibah saya dan teman-teman tengah ngumpul dan melihat awal api itu dari rumah salah satu warga yang dijadikan tempat penampungan bensin (Premium) eceran,”Kata Yudi, salah satu warga yang berada di lokasi kejadian.
Belasan unit pemadam dari BPBD Samarinda, PMK, LSM Pelik dan Balakarcana yang turun ke Tempat Kejadian Perkara sempat kesulitan lantaran lokasi sempit dan membludaknya warga yang datang hanya untuk menonton warga tertimpa musibah. Bahkan ribuan warga yang menyemut ini datang dari berbagai penjuru kota demi menyaksikan sebagian warga yang menderita. Kondisi tersebut diperparah oleh ketiadaan sumber air hingga membuat sejumlah relawan berjibaku dengan air Got untuk mendapatkan sumber air.
“Seperti biasa, kesulitan petugas ini akibat membludaknya jumlah warga yang datang hanya untuk menonton warga lainya tertimpa musibah, selain itu ketidak tersediaan sumber air juga ikut menghambat kerja petugas,” kata seorang petugas yang enggan disebutkan namanya.
Upaya untuk memadamkan kobaran ini ahirnya berhasil dilakukan setelah dua jam berusaha. Tidak ada korban jiwa dalam musibah ini namun kerugian ditaksir
mencapai ratusan juta rupiah. #AHZ