ANGGANA, BERITAKALTIM.COM – Bangkai kapal LCT Sinar Harapan yang tenggelam di perairan Sungai Mahakam Rabu (18/02/2015) berhasil dievakuasi oleh Polairud dari titik awal penemuan di sekitar Buih 16. Kapal tersebut sudah diseret ke wilayah Pendingin Kecamatan Sangasanga.
Evakuasi cepat yang dilakukan Polairud ini membuat Basarnas yang mendatangi lokasi titik awal keberadaan kapal sempat terkecoh. Pasalnya dari berita awal yang diterima posisi kapal mengapung dengan kondisi terbalik. Namun saat Basarnas mendatangi lokasi tersebut bangkai kapal tidak ditemukan.
“Saat kita datangi lokasi keberadaan kapal pada Kamis sore, bangkai kapal sudah tidak ditemukan dan sudah berpindah dari titik awal ditemukannya bangkai kapal,” jelas Harto Adi, Dantim Basarnas yang sudah mulai turun membantu pencarian sejak Kamis siang.
Keberadaan bangkai kapal itu diketahui dari penjelasan yang disampaikan Kasat Polairud AKP Sebastian Saragih di kantornya Kamis petang. Menurutnya, begitu menemukan bangkai kapal ada beberapa langkah yang ditempuhnya. Pertama, melakukan penyelaman dengan memanfaatkan jasa penyelam tradisional dan kedua mengevakuasi bangkai tersebut agar tidak membahayakan pelayaran.
“Jadi begitu kita temukan bangkai kapal langsung kita lakukan penyelaman untuk mencari dua korban yang ikut tenggelam bersama kapal dan kedua kita evakuasi karena letaknya cukup membahayakan pelayaran,” kata AKP Sebastian Saragih.
Sebastian Saragih menambahkan, upaya penyelaman ini dilakukan untuk mencari dua korban yang ikut jadi korban kapal tenggelam. Akan tetapi, setelah beberapa kali dilakukan penyelaman kedua korban tidak ditemukan berada dalam kabin kapal. Saragaih memperkirakan, dua korban sempat keluar dari dalam kapal saat kapal mulai karam.
Sementara itu, penyebab tenggelamnya kapal tanpa muatan tersebut hingga saat ini belum diketahui. Upaya polisi untuk memintai keterangan dari saksi korban yang selamat belum bisa dilakukan karena kondisi korban masih syok.
“Untuk penyebab kecelakaan sungai yang mengakibatkan dua korban hilang hingga kini masih belum diketahui, satu-satunya saksi hidup dalam musibah tersebut hingga saat sekarang belum bisa dimintai keterangan karena kondisinya masih syok,” kata Sebastian Saragih.
Seperti diwartakan, kapal jenis LCT bernama Sinar Harapan yang berlayar dari Samarinda menuju Handil, Rabu (18/02/2015) malam tenggelam di kawasan Desa Sungai Meriam Kecamatan Anggana. Dalam musibah tersebut dua ABK dinyatakan hilang. Kedua korban tersebut masing-masing bernama Rahmat Zalimin (Nakhoda) warga jalan DI Pandjaitan No 44 Samarinda dan Arnus (KKM). Satu-satunya korban selamat atas nama M Asdar. #Ahz
Teks foto: Kasat Polairud AKP Sebastian Saragih