SAMARINDA,BERITAKALTIM.com Belum stabilnya kontribusi perusahaan daerah (Perusda) yang dimiliki Kaltim dalam meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD), kembali menjadi sorotan wakil rakyat. Adalah Edy Kurniawan yang meminta pemprov kaltim agar lebih membina kinerja perusda yang telah menghabiskan banyak anggaran rakyat tersebut.
Kondisi ini dinilai harus disegerakan mengingat banyak perusda yang kini minim kontribusi, bahkan merugi.
“Salah satu langkah untuk memperbaiki kinerja perusda, adalah memperbaiki susunan direksi dengan orang-orang yang gesit dan memiliki gairah bisnis,” ungkapnya.
Faktanya, pemerintah menempatkan SDM yang sudah berumur dan tidak produktif untuk mengelola perusda. Padahal, untuk membuat perusahaan aktif dan dinamis, dibutuhkan tak sekadar pejabat senior tetapi juga tenaga ahli muda yang potensial.
Edy berharap 2015 ini perusahaan-perusahaan plat merah tersebut dapat lebih aktif dan menghasilkan laba dan berkontribusi menambah PAD Kaltim agar modal yang digelontorkan melalui APBD tidak sia-sia.
Sekadar diketahui, penyertaan modal Pemprov kepada perusda belum berbanding lurus dengan kontribusi terhadap peningkatan PAD. Dari modal yang digelontorkan Pemprov sebesar Rp 2,12 triliun pada 2014 lalu, keuntungan bagi daerah hanya Rp 277,85 miliar.
Nominal itu tak lebih dari 15 persen dari nilai modal yang diberikan.
Saat ini, pemprov memiliki tujuh perusda. Yakni, BPD Kaltim (perbankan), Perusda Melati Bhakti Satya atau MBS (jasa), Perusda Bara Kaltim Sejahtera (pertambangan), Perusda Kelistrikan (listrik), Perusda Sylva Kaltim Sejahtera (kehutanan), PT Agro Kaltim Utama (perkebunan), dan PT Migas Mandiri Pratama (migas).
Terbanyak menyetor ke kas daerah adalah BPD Kaltim dengan Rp 252,67 miliar. Itu pun jauh lebih rendah dari penyertaan modal Rp 1,53 triliun. Kemudian diikuti Perusda Bara Kaltim Sejahtera dengan dividen Rp 18 miliar dari modal yang disertakan Rp 5 miliar. Terbanyak kedua mendapat suntikan modal adalah Perusda MBS dengan Rp 201,26 miliar. Namun, hanya berkontribusi Rp 700 juta kepada daerah. (lin/dhi)
Teks foto:Edy Kurniawan