Samarinda,BERITAKALTIM.com – Peralihan musim panas ke musim hujan atau musim pancaroba memang rawan penyebaran penyakit. Musim pancaroba terjadi terjadi dipenghujung februari memasuki maret-april.
Akan fenomena tahunan ini, Yahya Anja selaku Wakil Ketua Komisi IV DPRD Kaltim yang menangani kesehatan, mengingatkan kembali masyarakat menjaga kondisi kesehatan dan lingkungan. Karena, pada musim pancaroba biasanya mempercepat penyebaran penyakit terutama penyakit menular.
“Fenomena pancaroba biasanya ditandai dengan, siang hari matahari bersinar sangat terik sehingga terasa amat panas, namun tiba-tiba cuaca dapat berubah seketika menjadi hujan dan udara menjadi terasa dingin,” kata Yahya –sapaan akrabnya.
Dilanjutkan Yahya, jika temperatur yang berubah-ubah adalah salah satu kondisi yang memicu virus dan bakteri untuk lebih cepat berkembang biak. Jadi, tidak heran lebih banyak orang terserang penyakit di musim pancaroba dibanding di musim yang temperaturnya relatif stabil. Biasanya, penyakit yang marak terjadi ialah diare, tifus abdominalis, demam, dan Demam Berdarah Dengue (DBD) serta chikungunya.
“Penyakit tersebut menyerang orang yang memiliki daya tahan tubuh lemah, juga rentan menyerang balita dan orang lanjut usia. Perubahan udara dan temperatur sedikit banyak berpengaruh pada tubuh, karena tubuh kita otomatis akan berusaha keras menyesuaikan dengan temperatur sekitar,” urainya.
Himbauan kembali ditekankan kepada masyarakat Kaltim dalam bersiap mengantisipasi musim pancaroba ini. Diantaranya, konsumsi makanan bergizi, cukup Istirahat serta sempatkan untuk berolahraga rutin minimal tiga kali seminggu selama 30 menit. Selain itu, kita diwajibkan untuk mampu mengelola stress dengan baik, karena mengelola stress dengan tepat maka kita dapat terhindar dari dampak negatif stress seperti sulit tidur, nafsu makan berkurang yang pada akhirnya mempengaruhi daya tahan tubuh kita. Terpenting ialah dengan mengurangi konsumsi air dingin (air es) dan memperbanyak asupan air mineral (suhu normal) atau minimal delapan gelas sehari.
“Jika kita menjaga pola sehat hidup kita, maka secara otomatis kita sudah menutup celah penyakit yang menyerang tubuh kita,” imbau Legislator Partai Demokrat ini. (adv/tos)
Teks foto: Yahya Anja