BeritaKaltim.Co

Fedi Nuril Sarankan Anak Muda Masuk Akademi Militer

cb6a8cc6-cf16-45fc-a0c7-10e20ea422f1_169WEBJAKARTA -Banyak pelajaran yang diterima Fedi Nuril semasa menjalani pelatihan sekolah militer di Magelang, Jawa Tengah, guna keperluan pembuatan film barunya yang berjudul Doea Tanda Cinta.
“Kalau dokter bilang habis makan tidak boleh lari, di pelatihan saya dan tentara malah disuruh lari. Dan tak disangka saya masih sanggup melakukannya,” ujar Fedi sambil tertawa saat ditemui di kawasan Kemang, Jakarta, Selasa (24/2).
Fedi menjalani serangkaian pendidikan militer guna menjalani peran sebagai Letnan Satu bernama Bagus, seorang pemuda desa yang masuk sekolah militer berkat dorongan sang ibu.
Tidak hanya perihal fisik, level kedisiplinan dan kerapihan Fedi pun semakin meningkat.
Sebelumnya, ia kerap diberi julukan ‘Mr. Rapi’ oleh kawan-kawannya, lantaran selalu menempatkan barang secara berurutan dan rapi. Namun, kebiasaannya tersebut ternyata masih kalah dengan para taruna militer di akmil.
Fedi menjelaskan, kerapian yang diterapkan para taruna yang ia anggap ekstrem itu rupanya sangat berguna ketika mengalami serangan mendadak, sehingga dapat segera mengambil barang yang diperlukan karena sudah mengetahui letaknya secara persis.
Fedi beruntung tidak harus menaikkan ataupun menurunkan berat badannya demi mendalami peran sebagai taruna militer, karena menurut pihak sekolah proporsi tubuhnya sudah sesuai.
Tapi bukan berarti ia terbebas dari kesulitan. Saat menjalani tantangan merangkak di bawah kawat, ia sempat kesulitan akibat tas tentara yang harus dibawa tersangkut di bawah kawat berduri.
Beban hidupnya pun seakan bertambah karena berat senjata yang ia bawa tidak ringan.
“Saya harus benar-benar merangkak, menempel di tanah karena tinggi badan saya. Tapi walau sudah nempel dan merangkak, badan saya seperti tidak maju-maju,” kata Fedi sambil tertawa.
Tidak sampai di situ, pemeran Fahri dalam film Ayat-ayat Cinta tersebut juga mendapatkan benda kenangan berupa “cincin militer”.
“Cincin militer” yang dimaksud adalah luka akibat push up yang bertumpu pada kepalan tangan. Tadinya Fedi mengira akan diberi cincin sungguhan, namun rupanya ia malah diminta push up hingga tangannya lecet.
Meski merasakan berbagai deraan fisik yang membuatnya lelah dan sakit punggung, Fedi tetap merasakan nikmatnya menjadi tentara. Terutama saat menyantap makanan ringan bernama getuk. Ia mengaku, makanan tradisional itu jadi sangat lezat karena dirinya kelaparan akibat latihan fisik.
“Tapi saya sangat merekomendasikan anak muda untuk masuk akmil. Karena akmil membentuk kecerdasan, ketangkasan dan kesopanan. Kalau suatu saat saya punya anak laki-laki, akan saya rekomendasikan masuk akmil. Tapi kalau anaknya tidak mau ya tidak akan dipaksa,” ujar Fedi.
(Baca juga: Fedi Nuril Wujudkan Mimpi Jadi Tentara)
(ard/ard)
sumber: CNN.com

Leave A Reply

Your email address will not be published.