BeritaKaltim.Co

Antisipasi Lonjakan Harga Beras

2SANDRA PUSPA DEWIwebSAMARINDA,BERITAKALTIM.com – Harga beras sebagai salah satu kebutuhan pokok masyarakat di berbagai daerah mengalami lonjakan cukup tajam. Data menyebutkan, di pasar tradisional Kaltim, beras dengan kualitas biasa melonjak dari harga Rp 10 ribu naik menjadi Rp 12 ribu hingga Rp 13 ribu per kilogramnya.
Menyikapi fenomena nasional ini, Anggota DPRD Kaltim Sandra Puspa Dewi mengatakan kenaikan harga beras yang terkesan tiba-tiba di tengah musim panen raya di sejumlah daerah, memunculkan dugaan adanya permainan mafia beras di belakangnya.
“Banyak media nasional membahas hal ini. Pemerintah pusat juga dibuat kalang-kabut bagaimana ditengah musim panen justru harga malah melambung,” kata Sandra –sapaan akrabnya.
Meskipun hal ini dibantah oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla. Presiden Joko Widodo pun menyatakan stok beras hingga saat ini sangat mencukupi kebutuhan masyarakat sampai masa panen raya pada Maret-April 2015 mendatang.
“Pernyataan orang nomor satu di Indonesia ini sudah bisa menyimpulkan jika memang negara kita masih mempunyai stok beras yang cukup. Mengenai kenaikan ini, beberapa pihak juga menduga jika sejumlah daerah penghasil beras belum waktunya panen dan faktor hujan yang menghambat panen,” kata Sandra lagi.
Lebih jauh, pemerintah provinsi sudah mengupayakan penekanan lonjakan harga beras terus meningkat. Melalui Tim Pengendali Inflasi Daerah yang bekerjasama dengan Perum Bulog terus mengadakan operasi pasar. Yakni, dengan menggelar pasar murah, beras dijual dengan harga Rp 7.400 per kilogramnya.
“Operasi ini telah digelar di beberapa kecamatan, jangan sampai kenaikan komoditi beras yang terus menerus membuat inflasi,” sambung legislator Partai Kebangkitan Bangsa ini.
Kini, lanjut Sandra, masyarakat hanya bisa menunggu upaya pemerintah dalam menanggulangi fenomena kenaikan harga ini. Kabarnya, saat ini Pulau Jawa tengah mengalami musim hujan sehingga rendemen rendah dan harga gabah mahal. Padahal, konsumsi beras di masyarakat terus meningkat. Sehingga petani kewalahan untuk memenuhi permintaan konsumen.
“Saya berharap pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten/kota bertindak cepat dalam hal ini. Jangan sampai, kenaikan harga pokok membuat masyarakat terus menjerit,” tutup Sandra. (adv/tos)
Teks foto: Sandra Puspa Dewi dan 2beras Teks: ADA PERMAINAN: Kartel beras tak tersentuh, harga beras melonjak. Pemerintah diminta tanggap menggelar operasi pasar.

Leave A Reply

Your email address will not be published.