TARAKAN, BERITAKALTIM.com- Inilah bayi mungil bernama Hapiza Aulya Susanto. Bayi berjenis kelamin wanita kelahiran Tarakan 17 Januari 2015 ini, hari Minggu siang (1/3/2015) banyak dikunjungi warga Tarakan dari berbagai kalangan, seperti Pers, LSM OI, dan Komunitas Peduli anak.
Kedatangan mereka tak lain hanya untuk memberi semangat kepada kedua orangtua Hapiza, Agus Susanto (ayah) dan Herlia Ocktaviana (Ibunya), karena menurut salah satu dokter yang memeriksa bayi mungil ini terdapat kelainan jantung, atau dextro cardi.
Kepada BERITAKALTIM.com, kedua orangtua Hapiza menjelaskan, sebelumnya tidak menyangka ada kelainan pada putrinya, karena saat lahir Hapiza dalam keadaan normal dan beratnya mencapai 3,5 kg. Namun setelah dibawa kontrol imunisasi ketiga kalinya di Rumah sakit Pertamedika, pihak dokter pertamedika baru menyatakan bahwa Hapiza ada kelainan jantung, sehingga dokter menyarankan segera dibawa ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan untuk dilakukan rontgen.
Setelah Hapiza dibawa ke RSUD dan rontgen, ternyata dokter RSUD menyatakan positif ada kelainan jantung, di mana posisi jantung Hapiza berada di sebelah kanan dan tampak gas dalam lambung Hapiza. Sementara pada umumnya manusia normal, jantungnya terletak di sebelah kiri. Karena itu Hapiza harus segera dirujuk di Rumah Sakit Jakarta khusus penanganan jantung.
“Kami tahu ada kelainan pada anak kami, setelah kontrol imunisasi ketiga di Rumah Sakit Pertamedika Tarakan, dan di rujuk ke RSUD Tarakan,” ungkap Agus Susanto, yang terlihat sedih.
Kini Agus Susanto bersama istrinya Herlia Ocktaviana sebagai ayah dan Ibu kandung dari Hapiza pasrah dan terlihat sedih, dengan usia anaknya yang seumur jagung dan tinggal menunggu hari, apalagi setelah dokter RSUD sudah menyatakan masa hidupnya hanya sampai 3 minggu atau paling lama sebulan jika tidak operasi di rumah sakit khusus penanganan jantung dengan biaya diperkirakan ratusan juta rupiah.
”Kami hanya berharap dalam 3 hari ini, ada dermawan yang sudi membantu kami demi operasi anak kami, meskipun ginjal saya harus digadai,” katanya sambil berlinang air mata. #mudi