BeritaKaltim.Co

Pemkot Tak Pernah Bedakan Warga Kembali Jaang Imlekkan Bersama Warga Tionghoa

SAMARINDA,BERITAKALTIM.com -Pemberian angpau hingga atraksi barongsai melengkapi kemeriahan Imlek yang berlangsung di gedung Yayasan Dharma Bakti, Minggu (01/03) kemarin. Wali Kota Samarinda H Syaharie Jaang saat hadir bersama Istri Puji Setyowati siang itu ikut larut dalam keceriaan bersama warga Tionghoa Samarinda.
Ketua Yayasan Dharma Bakti Samarinda Maslan Tanji mengutarakan kalau acara tersebut moment tradisi dari tahun ke tahun yang tak pernah tertinggal setiap Imlek.”Apalagi yayasan ini sudah berdiri sejak 21 tahun yang lalu, sehingga moment silaturahmi maupun syukuran seperti hari ini tidak boleh pernah putus,” tuturnya.
Maslan mengutarakan selain membawahi beberapa paguyuban warga Tionghoa di Samarinda, kini Yayasannya juga aktif dalam dunia Pendidikan. Karena sejak tahun 2007 sila, Yayasan Dharma Bakti telah mampu melahirkan tiga jenjang pendidikan mulai dari tingkat PAUD, TK dan Sekolah Dasar.
”Dan perlu disyukuri sekarang kami juga telah melahirkan untuk tingkat SMP dan tahap dalam penyelesaian fisik untuk gedung belajaranya,” tuturnya.
Sementara, sajian hiburan terus disuguhkan panitia untuk memeriahkan perayaan imlek kali itu, mulai dari nyanyian berbahasa mandarin yang dibawakan ibu-ibu yayasan hingga atraksi murid-murid PAUD dan TK Sekolah tiga bahasa milik Yayasan Dharma Bakti. Jaang sendiri mengaku bangga perayaan imlek dari tahun ke tahun selalu berlangsung terbuka di Indonesia. Hal itu sebagai tanda bahwa warga Tionghoa dan pribumi tidak ada batasan lagi di tanah air tercinta.
”Dan pantut perlu kita syukuri, karena semua ini juga tak lepas dari peran mantan Presiden RI alm Abdurrahman Wahid atau Gus Dur yang telah memberikan kebebasan dalam merayakan imlek,” kata Jaang.
Begitu pun di Samarinda, tambah dia, selama kepemimpinannya selama empat tahun terakhir ini, Pemkot dalam memmberikan pelayanan tak pernah membedakan warganya berdasarkan golongan, agama dan suku. Pemerintah selalu terbuka apa menjadi keluhan warga saat ini untuk segera diselesaikan.
”Karena obsesi saya berkeinginanan menjadikan kota ini diakui untuk Indonesia Timur sebagai kota Metropolitan dengan tingkat perekonomian yang maju dengan mengedepankan stabilitas dan persatuan,” tegasnya.
Untuk itu, sambung dia, kondusifitas merupakan harga mati yang harus tetap dipertahankan. Bahkan dirinya siap turun tangan untuk mencairkan suasana yang dapat memicu terjadinya konflik.
Sebelumnya, Sabtu (28/2) malam Jaang dan isteri juga menghadiri peringatan Imlek di Pusdiklat dan Maha Vihara Sejahtera Jl DI Pandjaitan.***

Teks foto: Yayasan Dharma Bakti

Leave A Reply

Your email address will not be published.