BONTANG, BERITAKALTIM.com – Dua petahana dipastikan tak lagi satu paket di Pilkada Bontang 2015 mendatang. Belum pastinya kursi yang akan mengusung kedua incumbent itu untuk maju dalam pilkada nanti menjadi salah satu penyebab. Adi saat ini sedang membangun komunikasi dengan Partai Nasional Demokrat (Nasdem). Sedangkan Isro masih menunggu kepastian dari partai yang memayunginya, Partai Keadilan Sejahtera (PKS), apakah tetap mengusungnya atau berpaling.
Dikonfirmasi mengenai pecah kongsinya dia dan wakilnya, Adi menyebut itu masih belum pasti. Dia belum bisa memastikan sekarang. Tetapi, semua tentu bergantung dengan situasi yang berkembang nanti. Kalau memang masyarakat menghendaki dan disokong dengan hasil survei yang bagus, duet dia dan Isro mungkin bisa dipertahankan. Semua tergantung partai yang mengusung nantinya.
“Belum bisa dipastikan sekarang. Tetapi saya memastikan, program pemerintahan akan tetap berjalan sebagaimana mestinya. Semua tetap terkendali. Tidak ada program yang akan tertinggal karena pencalonan ini. Kami profesional,” ucapnya.
Adi melanjutkan, semua memang tergantung masyarakat. Kalau masyarakat merasa bahwa kinerja dia dan Isro baik dan meminta untuk maju satu paket lagi, itu adalah kehendak masyarakat. Pastinya, itu akan menjadi pertimbangan bagi dirinya untuk maju di pertarungan nanti.
Adi menuturkan, dengan Nasdem dia memang sedang membuka jalur komunikasi. Kalau tidak ada halangan, sebelum pendaftaran berakhir, ada timnya yang akan mengambil formulir. Adi sendiri mengakui dia sudah membentuk tim kecil untuk membuka jaringan ke semua partai.
Dikonfirmasi terpisah, Wakil Walikota Isro Umarghani menuturkan bahwa dia masih menunggu bagaimana hasil penjaringan internal partainya. Tetapi dia menegaskan, kalau memang ada perintah dari partai untuk maju dan bersaing di pilkada nanti, dia sebagai kader pasti akan menaatinya. Apakah itu sebagai walikota atau wakil.
“Sebagai kader, tentu saya masih menunggu apa keputusan di internal. Untuk sekarang, saya belum bisa banyak memberikan komentar, tunggu nanti bagaimana dengan PKS. Soal tak lagi satu paketnya dia dengan Adi Darma, Isro menganggap bahwa itu adalah hal yang lumrah dalam politik. Hampir semua pasangan pasti berpisah di akhir masa periode. Itu adalah hal biasa. Tetapi, dia juga menyerahkan semuanya kepada Adi Darma. Artinya, kalau Adi masih menginginkan dirinya menjadi wakil, dia akan menerima, tentunya dengan seizin partai. Tetapi, kalau Adi mendapatkan “paket” lain, maka dia juga akan tetap menunggu instruksi dari partainya.
“Semua kembali ke partai,” kata dia, menjawab diplomatis.Untuk diketahui, bursa Pilkada Bontang memang tengah memanas. Persaingan para calon memperebutkan perahu mulai menunjukkan garis yang tegas. Ada Andi Harun (Ketua DPD II Golkar Bontang) yang tengah berusaha menjalin hubungan dengan seluruh partai. Lalu ada Vice President PT Indominco Mandiri yang berusaha masuk ke semua partai yang membuka penjaringan. Dua nama lain adalah Adi dan Isro yang juga sedang sibuk mencari perahu. Tetapi, jangan lupakan satu nama ini kalau berbicara pilkada di Bontang, Neni Moerniaeni. Mantan Ketua DPRD Bontang ini punya basis massa yang kuat di akar rumput. Istri mantan Walikota Bontang Sofyan Hasdam ini adalah figur yang sangat layak diperhitungkan. #Fs/din