SAMARINDA, BERITAKALTIM.com – Dayang Donna Walfiares Tania atau biasa dipanggil Donna Faroek, ketua DPD Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kaltim versi Musyawarah Provinsi Luar Biasa (Musprovlub) tampaknya tak gusar dan bahkan cuek saja dengan kesangsian atau keraguan Khaeruddin atau Khoi atas keabsahan Surat Keputusan (SK) dirinya sebagai ketua. Donna menilai, kesangsian Khoi itu harusnya langsung disampaikan ke Pusat, karena yang menandatanganinya ketua umum DPP KNPI Taufan EN Rotorasiko ketika itu.
“Kalau sangsi atau ragu, ya langsung saja ceknya ke Pusat. Langsung saja tanyakan kepada yang bertandatangan di SK itu, kenapa kepada saya? Kalau saya ya jalan terus saja, yang jelas kan saya mendapatkan SK resmi dari DPP,” kata putri Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak ini.
Dikonfirmasikan hal serupa kepada Ketua Majelis Pemuda Indonesia (MPI) Kaltim Yunus Nusi, dia justru mengarahkannya ke Donna. Via pesan pendek di ponselnya, Yunus mengatakan, semua sudah menjadi ranah Donna untuk menjawabnya. “Silakan tanyakan langsung ke Donna, karena hal seperti itu bukan ranah MPI lagi,” jawabnya singkat.
Seperti diketahui, Khoi menyangsikan dan bahkan mengasumsikan SK yang dimiliki Donna itu asli tapi palsu. Pasalnya, jelas-jelas di arena Kongres Pemuda DPP KNPI di Papua yang menghasilkan M Rivai Darus sebagai ketua umum DPP KNPI yang baru, adalah KNPI kepemimpinan Khoi yang diterima sebagai peserta. Ditambah lagi dipercaya sebagai salah satu tim formatur untuk menentukan kepengurusan baru DPP KNPI.
Mempertegas kesangsiannya itu, Selasa (3/3) kemarin, unsur pengurus kepemimpinan Khoi menggelar jumpa pers bersama sejumlah wartawan di Samarinda. Mereka adalah wakil ketua Arif Rahman Hakim, wakil ketua Rustam Afandi, wakil sekretaris Husni Fakhruddin dan beberapa pengurus lainnya. Dalam rilisnya, mereka juga melampirkan foto-foto selama mereka mengikuti Kongres Pemuda.
“Dari contoh kecil bahwa kami adalah peserta Kongres Pemuda di Papua saja kan sudah jelas. Kalau memang SK Donna Faroek tertanggal 16 Februari 2015, kan seharusnya oleh panitia Kongres, kami sudah diusir. Lah ini tidak, bahkan kami dipercaya jadi formatur. Intinya dari sini sudah bisa dipastikan yang mana sah, dan mana yang palsu,” tandas Arif Rahman Hakim. #mkd