TARAKAN, BERITAKALTIM.com – Penjabat Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie mengingatkan kondisi Indonesia termasuk Kaltara saat ini karena masuk kategori darurat narkoba.
Menurutnya, Narkoba semakin merajalela termasuk di Kaltara yang berbatasan langsung dengan negara Malaysia dan mengancam masyarakat terutama generasi muda. Untuk itu ia mengungkapkan apresiasinya terhadap Presiden RI Joko Widodo yang mulai tegas dalam menghukum pelaku pengedar narkoba.
Peredaran narkoba di Kaltara saat ini menjadi perhatian Pemprov Kaltara. Pj Gubernur menyebutkan banyaknya jalur-jalur tikus di perbatasan yang banyak dimanfaatkan oleh pengedar narkoba.
“Tidak hanya di darat, tetapi juga di laut. Dua jalur ini sangat rawan digunakan untuk mengedarkan narkoba dari negeri tetangga,” sebut Irianto saat memberikan sambutan dalam Deklarasi Anti Narkoba, Kaltara Bebas Narkoba 2015 di gedung Serba Guna, Kantor Walikota Tarakan, Selasa (3/3) .
Tak bosan Irianto mengingatkan warga akan bahaya narkoba. Bisnis narkoba memang menggiurkan karena untungnya sangat besar, namun bahaya narkoba bisa mengancam nyawa dan sangat merusak mental generasi muda saat ini.
“Kita bisa menjadi lost generation jika tidak ada upaya sejak dini. Bayangkan jika satu orang membawa 1 kilogram sabu, dan setiap orang memakai 1 gram, maka 1000 orang yang menjadi korban,” ulas Irianto.
Narkoba bahkan kini telah beredar di dalam Lapas. Untuk itu kepada setiap petugas Lapas di seluruh kabupaten/kota, ia mengimbau untuk lebih memperketat penjagaan mengingat beberapa Bandar justru ada di dalam Lapas.
“Ini juga menjadi tantangan bagi dunia pendidikan kita, mulai dari PAUD sampai perguruan tinggi. Apakah ada yang salah dari cara kita mendidik anak didik kita? Dan ini juga menjadi tantangan bagi pemuka agama, bagaimana kita menyikapi kondisi ini,” kata Irianto. #hmsprov