SAMARINDA – Asumsi pecah kongsi dalam Pemilihan Walikota (Pilwali) Kota Samarinda antara Syaharie Jaang dengan Nusyirwan Ismail tampaknya bukan hanya isapan jempol. Dua petahana itu pun kini terlihat berbeda dalam menanggapi kebijakan pemerintahan. Salah satunya menanggapi isu dipindahkannya kantor Pemkot Samarinda atau biasa dikenal Balaikota. Seperti diketahui, Jaang yang tak lain Walikota Samarinda belum setuju kantornya itu dipindahkan, sedangkan Nusyirwan yang adalah Wakil Walikota Samarinda dalam sebuah kesempatan ketika dikonfirmasi mengaku mendukung dipindahkan.
“Kalau saya mendukung dan setuju saja. Karena saya melihat, keberadaan Balaikota itu sekarang sudah tak layak lagi. Kepadatan kantor-kantor pemerintahan di sana, ditambah lagi terus dilakukannya penerimaan pegawai, tentu akan semakin menambah padatnya Balaikota itu,” kata Nusyirwan.
Hanya saja menurutnya, pembangunan Balaikota atau komplek perkantoran Pemkot Samarinda nantinya tidak ada sepeserpun pembiayaannya berasal dari APBD melainkan murni swasta. Dalam artian ada swasta yang bersedia melakukan tukar guling lahan Balaikota dengan lahan dan bangunan komplek perkantoran Pemkot Samarinda tersebut.
“Mengapa catatannya tanpa biaya APBD, karena kemampuan APBD kita memang belum mampu untuk membangun secara utuh Balaikota itu. Dalam artian masih banyak program lain yang lebih urgen selain kita memindahkan Balaikota itu ke lokasi baru. Tinggal sekarang swasta mana yang berminat, buat saya dipersilahkan saja, saya mendukungnya,” ujarnya.
Sebagai percontohan, Nusyirwan menambahkan, komplek perkantoran Bukit Pelangi di Kutai Timur (Kutim), kemudian Kutai Barat (Kubar) dan daerah lainnya. Dan bahkan Nusyirwan sampai mencontohkan komplek pemerintahan Negara tetangga Malaysia yang mampu memindahkan pusat pemerintahan negaranya ke area yang baru disebut dengan Putra Jaya.
“Intinya tidak ada yang sulit jika semuanya kita punya kemauan. Harusnya memang sewaktu ada swasta yang berminat menukar guling Balaikota dengan komplek pemerintahan yang baru, ya harusnya kita menangkapnya dengan serius,” ujarnya.
Seperti diketahui, Herry Susanto atau Abun sempat mengungkapkan keinginannya untuk menukar guling Balaikota Samarinda saat ini dengan dia akan membangunkannya di Samarinda Seberang berdekatan dengan Stadion Utama Palaran. Abun siap membangun keseluruhannya tanpa dibiayai APBD sepeserpun, namun niatan Abun itu tampaknya tak mendapat respon dari Pemkot terutama Walikota Samarinda; #mkd