BONTANG, BERITAKALTIM.com- Kartu Jaminan Kesehatan Daerah di Bontang ternyata bikin rugi. Buktinya, Rumah Sakit Umum Daerah Taman Husada harus menanggung biaya sekira Rp 4 miliar.
Menurut Direktur Utama (Dirut) RSUD Taman Husada, drg WH Agustin, angka Rp 4 miliar itu berdasarkan hitung-hitungan pos anggaran yang disediakan. Saat itu, dana yang tersedia hanya sekira Rp 20 miliar untuk pengguna Jamkesda di Kota Taman. Itu sebabnya, Agustin menyebut, RSUD merugi lantaran menerapkan Jamkesda. “Ini artinya kami harus menutupi kerugian dalam penggunaan itu,” katanya.
Lantaran masalah itu, pelayanan Jamkesda seperti fasilitas kamar inap, akhirnya dibatasi. Para pasien pengguna Jamkesda hanya diperbolehkan berada di lantai 3 RSUD Taman Husada yang terletak di Jalan S Parman, Nomor 1, Kelurahan Belimbing, Kecamatan Bontang Barat. Pijakan RSUD Taman Husada menerapkan kebijakan ini adalah surat edaran yang dikeluarkan Dinas Kesehatan (Diskes) Bontang.
“Kami anjurkan kepada masyarakat untuk tidak memaksakan fasilitas di kelas 2 karena sudah ada aturan baru,” ujar Agustin.
Disamping itu, pasca dikeluarkannya regulasi anyar tersebut, manajemen RSUD Taman Husada kini lebih berhati-hati. Pos anggaran yang telah disediakan benar-benar ditekan penggunaannya agar tidak membuat rugi. “Jadi masyarakat yang memegang kartu Jamkesda hanya diprioritaskan memakai kelas 3 saja,” jelas Agustin.
BANYAK MASALAH
Selain harus menanggung biaya pengguna kartu Jamkesda, masalah lain kini juga terjadi di rumah sakit pelat merah itu. Hotline RSUD Taman Husada, 0548-3036990 yang biasa digunakan masyarakat untuk panggilan darurat, saat ini mengalami gangguan teknis selama sebulan terakhir. “Gangguannya untuk panggilan keluar dan panggilan masuk,” aku Agustin.
Meski mengalami trouble, Agustin memastikan, pelbagai aduan medis dari masyarakat segera ditindaklanjuti. Saat ini, ungkap Agustin, RSUD Taman Husada sedang berupaya menuntaskan masalah itu via berkoordinasi dengan provider atau penyedia layanan.
“Karena RSUD Taman Husada salah satu pelayan kesehatan publik yang vital, kami memohon maaf atas ketidaknyamanan ini,” tutur Agustin. #fs
TEKS FOTO:
Tiga tenaga medis di RSUD Taman Husada saat melakukan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS) kepada seorang pasien.