SAMARINDA, BERITAKALTIM.com – Menangnya kubu Agung Laksono dalam perebutan keabsahan pengurus DPP Partai Golkar di Mahkamah Partai Golkar, tak terkecuali turut berpengaruh terhadap situasi politik di internal Golkar Kaltim karena Kaltim yang hingga saat ini masih memproklamirkan diri sebagai pendukung setia Aburizal Bakrie (Ical) atau hasil Musyawarah Nasional (Munas) Bali.
Kasak-kusuk siapa saja yang pro Agung Laksono terus bergulir. Dua kader dan bahkan pentolan Golkar Kaltim Abdurrahman Alhasni dan Soehartono Sutjipto disebut-sebut membelot dari kiblat Kaltim ke kubu Agung Laksono. Ada saksi menyebutkan, keduanya hadir pada saat Munas Ancol yang memilih Agung Laksono sebagai ketua umum DPP Golkar digelar.
Dikonfirmasikan hal itu ke keduanya, mereka buru-buru membantahnya dengan tegas. Abdurrahman Alhasni bahkan mengancam akan melaporkan pihak-pihak yang menuding dirinya membelot dari Ical itu ke Polisi, sebab menurut dia, tuduhan itu tidak benar, dan membuat dirinya kini dipersoalkan di internal DPD Golkar Kaltim kepemimpinan Mukmin Faisyal.
“Siapa yang bilang seperti itu? Darimana infonya saya hadir di Ancol. Tidak, tidak, saya tidak pernah keluar dari komitmen bersama-sama DPD Golkar Kaltim.
Tolong sebutkan yang menuduh saya itu, nanti saya akan laporkan dia ke Polisi,” ujar mantan ketua AMPI Kaltim ini.
Sementara Soehartono Sutjipto mengaku memang ketika Munas Ancol digelar, dirinya sedang berada di Jakarta, namun dirinya tidak hadir secara khusus di Munas
Ancol. “Saya memang ada di Jakarta, saya tidak memungkirinya. Dan saya juga ketemu dengan Agung Laksono karena saya kan teman, bukan saya turut hadir. Sampai saat ini saya tercatat sebagai Dewan Penasehat Golkar Kaltim, jadi tudingan itu saya pikir tidak benar adanya,” bantahnya dengan tegas. #mkd