PASURUAN,BERITAKALTIM.com –Tidak hanya ingin menerima laporan ‘ABS’, Wali Kota Samarinda Syaharie Jaang bersama pejabat terkait lainnya, langsung meninjau material girder (balok, red) beton pra cetak untuk bentang utama atau tengah pembangunan Flyover Air Hitam di pabrik PT Wijaya Karya (WIKA) Beton, di Pasuruan, Jawa Timur pekan lalu.
Jaang yang didampingi Sekkot Samarinda Zulfakar Noor, Asisten II Suko Sunawar, kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan (DBMP) Hero Mardanus, Kabid Bina Marga DBMP Akhmad Husein, Kabag Humas dan Protokol Masrullah, Kasi Peningkatan Jalan dan Jembatan Haimi Tauvani, konsultan Taufik Renaldi, dan pihak kontraktor PT WIKA Asropin, langsung meninjau pabrik WIKA Beton dengan didampingi pihak WIKA Beton.
Diawali melihat komponen peralatan pabrikan canggih pencetak beton pracetak dan selanjutnya material girder T bentang tengah Flyover Air Hitam yang sudah selesai dicetak.
“Materialnya sudah. Tapi sengaja belum dikirim, karena kalau dikirim sekarang, tidak ada lokasi untuk menempatkannya. Sebab, lokasi penumpukan di polder Air Hitam sudah penuh juga girder-girder bentang jalan Flyover yang saat ini masih menunggu selesainya tiang pancang sisi Jl A Wahab Syahrani,” ucap Jaang di lokasi.
Menurut Jaang, girder bentang utama Flyover Air Hitam merupakan girder beton bentang tengah terpanjang dan pertama di Indonesia. “Panjangnya 60,68 meter dan beratnya 1 girder 230 ton. Untuk bentang tengah ini sebanyak 4 set girder T atau totalnya 28 potong girder karena tiap set terdapat 7 potong girder. Lapangan bola aja bisa penuh,” terangnya.
Untuk itu, lanjut Jaang, pengiriman akan dilakukan disesuaikan dengan pemasangan girder di sisi jalan A Wahab Syahrani. “Pertengahan April, pekerjaan pemasangan girder di sisi jalan A Wahab Syahrani sudah bisa dimulai. Sementara pekerjaan disisi Jl Juanda juga terus berjalan, baik pengeboran tiang pancang hingga pengecoran tiang pancangnya termasuk pelebaran jalan terus dijalankan. 24 jam kerja terus,” tegas Jaang.
Untuk itu, Jaang merasa optimis di akhir kepemimpinannya ini bisa selesai dan menjadi kado terindah meminimalisir persoalan macet kota Samarinda. “Bismillah, optimis selesai November,” imbuh Jaang.
Berbicara kualitas, Zulfakar memberi garansi, mengingat girder betonnya dibuat di pabrik dengan mutu K 700 dan sesuai SNI, bukan dibuat manual. “WIKA Beton adalah penghasil utama dan pemimpin industri betok pracetak di Indonesia. Dalam hal konsistensi jaminan kualitas, mereka telah melaksanakan quality management system yang selaras ISO 9000,” Zulfakar.
Makanya, lanjut Zulfakar, selain memastikan sudah selesai pekerjaan pencetakan material, kunjungan ke sana sekaligus memastikan kualitas. “Jangan sampai menghambur-hamburkan uang rakyat, karena kualitas beton yang tidak standar. Makanya kita akan menjaga kualitas dan mengawal pelaksanaan pekerjaan,” tandasnya.
Upaya mengawal, baik menjaga kualitas dan menjaga target proyek supaya sesuai kontrak, disebutkannya, mereka rutin melakukan rapat koordinasi yang langsung dipimpin wali kota maupun dirinya, sehingga bisa langsung dicarikan solusinya jika ada permasalahan.
Sementara Hero menambahkan girder di polder Air Hitam saat ini sebanyak 150 potong girder, dan akan dilakukan pemasangannya pertengahan April mendatang. “Untuk flyover sepanjang 600 meter dilakukan pemancangan 12 pilar. Saat ini di segmen Jl A Wahab Syahrani dilakukan pengecoran tiang pancang, bahkan sudah ada satu pilar sudah jadi, sementara secara bersamaan dilakukan pengeboran tiang pancang dan pelebaran jalan di segmen Jl Juandanya,” beber Hero.
Optimis tercapai, karena lanjutnya, untuk pekerjaan pemasangan bentangan atau girder beton tidak memakan waktu lama. “Materialnya tinggal pasang, dan tidak perlu menunggu beton kering dan keras,” pungkas Hero.(***)