BeritaKaltim.Co

Mundur Jadi Bupati, Isran Klaim Kutim Dipimpinnya Sudah Maju

Isran noor dgn Miskudin taufikSAMARINDA, BERITAKALTIM.COM- Bupati Kutai Timur (Kutim) Isran Noor masih saja bungkam alias enggan membeberkan alasan jelasnya sehingga dia memilih untuk mundur dari kursi empuk Bupati Kutim. Dikonfirmasi, Senin (9/3) usai bertemu Gubernur Kaltim Awanhg Faroek Ishak, Isran keukeh menyatakan, dirinya tetap dengan alasan ingin melanjutkan jenjang pendidikannya dan akan jadi pendidik.

“Loh itu sudah alasan saya, ingin melanjutkan karir pendidikan saya. Bahwa ada alasan lain, saya sendiri deh yang tahu, kalian (wartawan, red) tidak usah tahu,” kata Isran berseloroh.

Menurutnya, dia mundur karena melihat Kutim kini sudah menjelma menjadi daerah yang maju sehingga dirinya sudah cukup untuk memajukan Kutim tersebut. “Saya dulu kan pernah katakan kalau Kutim sudah maju, maka saya sudah cukup untuk mengabdikan diri saya itu. Nah saya lihat sudah maju, makanya saya memenuhi janji saya itu,” ujarnya dengan tegas.

Disinggung beberapa spekulasi dirinya mundur itu yang dikaitkan dengan beberapa hal, seperti ingin memuluskan rencana isterinya maju di Pilkada Kutim, dirinya yang mau menjadi Gubernur Kalimantan Utara (Kaltra) hingga keinginan dirinya menjadi salah satu Menteri di Kabinet Presiden Jokowi.

“Semua spekulasi itu kan yang buat anda (wartawan, red), saya tidak pernah mengatakannya,” bantahnya dengan tegas.

Senin kemarin itu, Isran datang secara khusus ke Kegubernuran untuk memenuhi panggilan Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak. Awang pernah menyatakan, sangat kecewa dengan sikap Isran yang terkesan tak memiliki alasan yang jelas, namun meninggalkan kursi Bupati, disaat juga kini Kutim sudah melangkah maju dalam hal program pembangunannya.

Gubernur Awang Faroek yang dikonfirmasi secara terpisah mengatakan, dirinya sudah mendengar langsung pernyataan mundur itu dari Isran langsung, berikut alasan-alasannya. Selanjutnya, ujarnya, dirinya harus memproses pemunduran itu ke Menteri Dalam Negeri (Mendagri) sebagai kepanjangan tangan Presiden, yang berhak memberhentikan Kepala Daerah.

“Saya sudah dengar alasan Pak Isran, ya kita terima. Tapi kan keputusan finalnya tetap di tangan Presiden melalui Pak Mendagri. Ya saya sampaikan ke Mendari dalam waktu dekat ini, sesuai yang dimintakan oleh Pak Isarn itu,” tambahnya. #mkd

 

Teks foto: Isran Noor (kanan) dengan Miskudin Taufik, wartawan senior dari LKBN Antara di dalam sebuah pesawat dalam sebuah kesempatan. (istimewa)

 

Leave A Reply

Your email address will not be published.