BeritaKaltim.Co

Listrik dan Jalan Dominasi Reses Rusman

14reses rusman Ya'kubSAMARINDA,BERITAKALTIM.COM – Kesempatan reses tidak disia-siakan oleh oleh anggota DPRD Kaltim Rusman Ya’kub untuk menyerap aspirasi masyarakat di Karang Anyar, Karang Asam Ilir, Loa Gagak, Loa Kumbar, dan Loa Bakung Samarinda, Jumat (13/3).
Menurut Rusman, hampir dari seluruh warga yang ditemui mengeluhkan persoalan kondisi infrastruktur jalan, dan ada di antaranya yang mengeluhkan masalah belum adanya listrik dan juga meminta peningkatan status rumah dari HGB menjadi milik warga.
Dicontohkannya, seperti jalan di daerah Jembatan Mahulu – Loa Bakung yang berstatus milik provinsi kondisinya rusak parah karena tiap hari dilewati kendaraan alat berat sehingga dengan beban yang cukup tinggi sehingga membuat jalan cepat rusak.
“Pemerintah berjanji ingin memperbaiki kondisi jalan tersebut akan tetapi hingga saat ini masih belum terlihat realisasinya, akibatnya menyusahkan warga sekitar. Di samping masalah jalan masyarakat di daerah Jembatan Mahulu merasakan dampak banjir karena sejatinya lokasi yang dijadikan jembatan itu menutup aliran alir,” tutur Rusman.
Hal yang sama juga terjadi di Jalan KH Mas Masur dan Loa Gagak, fisik jalan sebagian besar hanya tanah dan bebatuan, sedangkan semenisasi masih belum merata. Padahal merupakan akses utama warga sehari-hari dan karyawan perusahaan di sekitar daerah itu.
Politikus asal PPP itu mengatakan selain dua persoalan pokok tersebut juga ada beberapa masalah lain yang menuntut untuk segera mendapat jalan keluar dari pemerintah daerah baik Samarinda maupun pemerintah Provinsi Kaltim secara umum.
“Lurah Karang Ayar yang hadir dalam reses saya menyampaikan bahwa banyak warganya yang enggan datang berurusan ke kantor dikarenakan posisi bangunan yang kurang ideal bagi kantor pemerintahan. Pasalnya, posisinya ditepi jurang ditambah lahan parkir yang sempit,”tegas Rusman.
Di samping itu warga yang tinggal di perumahan kopri Loa Bakung, meminta bantuan agar pemerintah berkenan melakukan pengapusan aset mengingat rumah yang mereka tempati saat ini hanya berstatus Hak Guna Bangunan (HGB). Padahal, warga setempat sudah tinggal beberapa generasi.
Tidak sampai disitu saja, Samarinda yang merupakan ibu kota Provinsi Kaltim seharusnya menjadi contoh bagi daerah lain, ternyata masih menyimpan persoalan klise yang merupakan hak dasar masyarakat yakni masih ada kurang lebih 300 rumah di daerah Loa Kumbar yang hingga saat ini belum merasakan aliran listrik.
“Masih banyak masalah lain seperti buruknya pelayanan BPJS terhadap peserta ketika hendak berobat. Berbagai persoalan ini menunjukkan bahwa Samarinda mempunyai masalah yang kompleks yang harus segera mendapat perhatian baik pemerintah daerah maupun pemerintah Provinsi Kaltim. Oleh sebab itu maka nanti berbagai masalah ini akan disampaikan kepada pemerintah untuk segera ditindaklanjuti,”harap Rusman. (adv/bar/oke)
Teks foto: 14opening
SERAP ASPIRASI: Rusman Ya’qub menyerap aspirasi warga saat reses di Samarinda.

Leave A Reply

Your email address will not be published.