SAMARINDA,BERITAKALTIM.com Kembali air bersih menjadi keluhan masyarakat yang bermukim di daerah pinggiran Kaltim dan pulau-pulau di lepas pantai.
Menjadi kebutuhan pokok yang mendasar, peran air sangat vital di masyarakat. Jika di daratan sebagian desa mengalami kesulitan air bersih, tiga desa di tengah laut Kecamatan Anggana mengalami kesulitan air tawar. Yakni Desa Sepatin, Tani Baru dan Muara Pantuan di Kecamatan Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar).
Kesulitan akan air tawar tersebut disampaikan masyarakat desa dalam reses yang dilakukan Anggota DPRD Kaltim Mursidi Muslim. Sejauh ini untuk memenuhi kebutuhan akan air tawar, masyarakat harus membeli ke Anggana dengan memakan waktu perjalanan sekitar dua jam menggunakan kapal.
“Bagi masyarakat yang punya kapal, air tawar bisa terpenuhi. Sementara bagi mereka yang ekonominya sulit, hal itu menjadi kendala besar. Karena butuh biaya yang cukup besar untuk mendapatkan air tawar yang dibeli di desa seberang,” katanya.
Apalagi saat musim kemarau, masyarakat sangat kesulitan untuk mendapatkan air tawar. Sebab selama ini masyakarat mengandalkan air hujan untuk dikonsumsi. Sebelumnya masyarakat sudah mencoba membuat sumur untuk mendapatkan air tawar, tapi tak juga menemukan mata air tawar.
“Untuk mengatasi permasalahan tersebut, masyarakat berharap ada bantuan dari pemerintah berupa bantuan air tawar yang ditempatkan pada penampungan air di masing-masing desa untuk kemudian dibeli masyarakat. Sehingga tidak perlu menempuh jarak yang jauh untuk mendapatkan air untuk dikonsumsi,” ucap wakil rakyat asal daerah pemilihan Kukar – Kubar ini.
Masalah lain, adalah kurangnya tenaga kesehatan. Seperti dokter dan bidan. Akibatnya angka kematian ibu dan bayi di tiga desa tersebut tergolong tinggi.
“Mungkin hanya dokter yang memiliki jiwa sosial tinggi saja yang mau tinggal dan ditugaskan di sana. Namun besar harapan mereka pemerintah dapat memberikan perhatian serius atas kebutuhan yang selama ini minim mereka dapatkan,” ungkapnya. (lin/dhi)
Teks foto: 14openingSAPOS
AIR TAWAR LANGKA: Mursidi Muslim saat menyerap aspirasi warga yang bermukim di pulau-pulau di lepas pantai Anggana.