SAMARINDA,BERITAKALTIM.com – Pelayanan kesehatan yang baik dan ramah tentu menjadi salah satu keinginan masyarakat di setiap daerah. Buruk dan minimnya pelayanan medis tak heran membuat warga kesulitan.
Seperti di Desa Bukit Pariaman, Kecamatan Tenggarong Seberang, Kabupaten Kutai Kartanegara. Puskesmas di daerah ini disebutkan hanya melayani pasien sampai batas maksimal pukul 12.00 Wita. Tentu ini menyulitkan dan memberatkan warga jika mengalami kondisi kritis dan harus segera mendapat pertolongan medis.
Hal tersebut disampaikan warga pada saat Anggota DPRD Kaltim Slamet Ari Wibowo melakukan reses masa sidang pertama 2015.
“Semestinya hal semacam itu tidak terjadi, apalagi jika itu menyangkut kesehatan dan keselamatan warga. Perlu tindakan tegas agar masyarakat tak terbebani dan merasakan penderitaan yang lebih mendalam,” kata Slamet mengomentari.
Karena itu menurutnya perlu ada sidak langsung ke puskesmas-puskesmas yang buka hanya sampai pukul 12. “Masyarakat butuh pelayanan kesehatan terbaik. Bagaimana jika ada warga yang mendadak sakit tetapi puskesmas sudah tutup dan tidak melayani lagi ?” tegas Anggota Komisi IV ini.
Selain itu, sebagian warga yang turut hadir dalam reses mempertanyakan program pemerintah Jokowi – Jusuf Kalla yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS) dan Kartu Indonesia Pintar (KIP) yang sampai saat ini belum sampai di daerah mereka. Sudah lama warga menunggu program tersebut, namun kenyataannya, program yang dijanjikan hanya isapan jempol belaka.
Hal lain, seperti pada sektor pendidikan pun menjadi sorotan bagi warga ketika reses mengemuka yakni terkait pemberian beasiswa. Warga berharap, pemerintah dapat lebih memfokuskan pemberian beasiswa kepada siswa yang kurang mampu. Kesulitan pun dirasakan warga ketika mengakses, sehingga warga mempertanyakan dan butuh jawaban atas sulitnya mengakses beasiswa dari Pemerintah Provinsi Kaltim ini. (adv/rid/oke)
Teks foto:14slamet CARI SOLUSI: Slamet Ari Wibowo bertemu warga saat reses di Tenggarong Seberang