TENGGARONG, BERITAKALTIM.COM- Batu akik tidak hanya digemari para kaum adam, nyatanya di Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur, sejumlah kaum hawa ini tidak hanya gemar batu akik, namun mereka mencari hingga mengolah bongkahan batu menjadi batu akik yang menarik serta nilai seni yang tinggi.
Salah satunya Rohani, merupakan ibu rumah tangga di Jalan Mayjen Panjaitan, RT. 05 Gang Wahyu, Kelurahan Loa Ipuh, Kecamatan Tenggarong Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Dia menjadi penggila batu akik, setiap hari waktunya dihabiskan menggosok batu di depan teras rumahnya, hanya untuk mencari motif batu akik yang baru dan cantik.
“Dalam waktu sehari saya menggosok bisa dapat 10 biji batu, tapi tergantung batunya. Kadang-kadang ada batu yang keras sehingga untuk menghaluskannya agak lama, apa lagi akik Sulaiman batunya lebih keras, jika sudah jadi batu akik Sulaiman ini motif lebih cantik,” ucap Rohani.
Tidak sedikit para warga penggemar batu akik mendatangi tempat ini, yang datang selih berganti untuk sekedar melihat koleksi batu akik dan cara pembuatan batu akik tersebut.
Tidak hanya Rohani saja, namun salah seorang ibu rumah tangga bernama Rahayu, yang sebelumnya berprofesi sebagai perias pengantin, kali ini ia sebagai motiVator para warga sekitar untuk menggosok batu akik yang lagi membooming dan banyak dicari orang. Berbagai jenis batu yang sudah dikoleksinya sejak lima bulan terakhir ini, semuanya itu berasal dari bongkahan batu yang ia temukan di hulu Sungai Mahakam Kalimantan Timur.
“Awalnya saya dikasih mimpi ngasah batu, hijau hitam, semenjak itu saya seperti gila batu akik, ditempat tidur ada batu akik, malahan saat jalan di dalam tas saya bawa batu akik juga,” tutur Rahayu.
Beberapa jenis batu Akik yang sudah jadi dan dikoleksinya, seperti batu Akik Sulaiman Madu, Akik Sulaiman Junjung Drajat, Akik Nilam Sulaiman dan Akik Sulaiman Retak Seribu. Selain itu juga ada beberapa motif batu Akik yang ia koleksi, yakni Akik Sendawar, Akik Barong, Akik meteor. Kemudian untuk batu khas Kalimantan yaitu Kecubung Air, Kecubung Kelian, Kecubung Madu, Kecubung Kopi dan Firus Kalimantan.
Hingga kini koleksi batunya mencapai tiga ratus buah dengan bongkahan mencapai ratusan kilo beratnya. Bahkan Rahayu memiliki satu koleksi yang punya karakter berbeda, yaitu batu akik merah keling yang bisa menembus tujuh gelas air jika dipancarkan lampu senter pada batu akik tersebut.
“Ada yang batunya keras itu Akik Sulaiman, sudah ada beberapa saya kirim ke pelanggan di Bandung, 15 butir dhargai Rp 10 juta,” tutur Rahayu yang merupakan pelopor pengrajin batuk Akik di Gang Wahyu.
Hingga kini Rahayu sengaja menghentikan penjualan batu akiknya, karena seluruh koleksinya dipersiapkan untuk mengikuti sejumlah pameran batu Akik baik yang akan digelar di wilayah Kukar maupun luar daerah seperti Kutai Barat.
“Untuk sekarang saya gak jual dulu, soalnya saya lagi kumpulkan yang unik-unik untuk diikutkan pameran. Pada Mei mendatang ada pameran batu akik di Kubar,” ucap wanita yang juga berprofesi sebagai perias pengantin itu.#fai83