SAMARINDA,BERITAKALTIM.com – Kaltim kini “jagoan” narkoba. Hal tersebut dibuktikan dengan meningkatnya jumlah pengguna narkoba di provinsi ini yang menempati ranking ke-3 di Indonesia, setelah DKI Jakarta dan Kepulauan Riau.
Menurut data dari Badan Narkotika Nasional (BNN) pada Juni 2014, tingkat prevalansi pengguna narkoba di Kaltim mencapai 3,1 persen atau sekitar 97.000 jiwa. Jumlah tersebut terdiri dari pemakai coba-coba, teratur pakai dan pecandu. Ditambah lagi dengan maraknya narkoba jenis baru yang beredar luas di masyarakat.
“Setiap tahun penyalahgunaan narkoba di Kaltim semakin meningkat Hal ini harus mendapat perhatian serius dan seksama. Mengingat hal ini memberi ancaman terhadap kelangsungan hidup Bangsa indonesia sebagai akibat peredaran dan penyalahgunaan narkoba,” kata Rita.
Adapun kabupaten/kota yang menjadi pengguna terbesar narkoba untuk wilayah Kaltim adalah Samarinda, Balikpapan dan Kutai Kartanegara.
Sebagai upaya untuk menekan angka penyalahgunaan narkoba di Kaltim, politikus Partai Golkar ini menyarankan agar pihak-pihak terkait untuk lebih proaktif mengantisipasi penyebaran narkoba.
“Kami mengimbau pihak-pihak terkait merazia rutin tempat hiburan dan kos. Ini bisa menjadi langkah antisipasi paling utama untuk mencegah semakin tingginya peredaran dan penggunaan narkoba di daerah ini,” imbaunya.
Dia juga berharap masyarakat turut memberikan peran dalam rangka mengatasi ancaman yang terjadi. Peran langsung dari masyarakat khususnya ditingkat RT untuk melaporkan apabila ada hal hal dan aktivitas yang mencurigakan adalah bagian penting menanggulanginya.
Wakil rakyat asal daerah pemilihan Kutai Kartanegara dan Kutai Barat ini mengingatkan agar tak perlu ragu-ragu melaporkan bila mengetahui aktivitas peredaran narkoba. Pentingnya laporan warga memang menjadi temuan yang diperlukan oleh pihak kepolisian.
“Berdasarkan fakta yang ada, bahwa memang rata-rata terungkapnya penemuan peredaran narkoba adalah dari laporan warga sekitar,” ungkapnya. (lin/oke)
Teks foto: rita barito