SAMARINDA, BERITAKALTIM.com – Imbas pengakuan Mekumham terhadap Partai Golkar hasil Musyawarah Nasional (Munas) Ancol memancing spekulasi perubahan deal-deal politik yang tengah berlangsung menjelang Pilkada serentak bulan Desember 2015. Salah satunya yang akan ditetapkan Golkar Samarinda.
Sejak awal, isu kuat yang beredar jika Syaharie Jaang (Walikota Samarinda saat ini) sudah hampir dipastikan akan diusung Golkar, berpasangan dengan Jafar Abdul Gafar (ketua DPD II Golkar Samarinda). Namun karena ada perombakan kepengurusan Golkar, maka penetapan Jaang-Jafar pun terancam berubah.
Bahkan muncul kabar, Golkar dan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan “kawin” dalam Pilkada atau Pemilihan Walikota (Pilwali) Samarinda 2015 ini.
Mengapa seperti itu? Golkar batal mengusung Jaang, namun diganti dengan Nusyirwan Ismail (Wakil Walikota Samarinda saat ini). Sedangkan PDIP, pasangannya, tak lain adalah ketua DPC-nya yakni Siswadi (wakil ketua DPRD Samarinda saat ini).
Menurut sumber terpercaya di internal Golkar, “perkawinan” Nusyirwan dengan Siswadi sebenarnya sudah sejak lama dibicarakan. Namun Golkar sebelum ada
perombakan pengurus atas keabsahan Agung Laksono, sangat sulit dibicarakan. Ketika itu Golkar sangat sulit untuk disatukan dengan PDIP, yang adalah partai
pemerintah saat ini.
“Dulu kan Golkar disatukan dengan PDIP sulit, karena di Pusat, Golkar waktu itu dipimpin Aburizal Bakrie bermusuhan dengan PDIP. Tapi sekarang sudah beda.
Golkar sekarang dipimpin Agung Laksono, yang dengan pemerintah mampu bekerjasama. Makanya sangat dimungkinkan Golkar-PDIP di Pilwali Samarinda ini akan berkoalisi, dalam artian Nusyirwan-Siswadi,” kata sumber itu. #zay