TANJUNG SELOR, BERITAKALTIM.com– Berbagai upaya yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Utara (Kaltara) guna mempercepat perkembangan diberbagai aspek pada provinsi yang baru ini. Seperti halnya dibidang pengelolaan penatausahaan keuangan, itu juga salah satu hal penting yang harus diperhartikan.
Menyikapi hal itu, Pemprov Kaltara menjalin kerjasama dengan Universitas Gajah Mada (UGM) yang merupakan salah satu perguruan tinggi ternama di Jawa guna menghantarkan Kaltara menuju prospek pembangunan yang terarah di berbagai bidang.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltara, Irianto Lambrie mengemukakan, selain memberi bimbingan tekhnis pengelolaan dan penatausahaan secara rutin, saat ini Pemprov Kaltara juga memberikan peluang kepada segenap aparatur pemerintahannya untuk meneruskan jenjang pendidikan. Jika yang sudah Strata satu (S1), itu melanjutkan ke S2 di Universitas Negeri Gajah Mada (UGM).
“Artinya, peluang untuk pegawai yang ada di Pemprov Kaltara itu memiliki peluang untuk melanjutkan pendidikannya,” ungkap Irianto.
“Sebenarnya, program ini merupakan program Asia Development Bank (ADB) untuk menyekolahkan aparatur-aparatur pemerintahan di manajemen akuntansi UGM. Karena kita harus melakukan penguatan tata keuangan daerah, maka saya rasa hal ini sangat sesuai untuk dilakukan,” sambung Irianto.
Untuk program ini, kata Irianto, bukan hanya dikhususkan untuk pegawai di lingkungan Pemprov Kaltara saja. Tapi, pegawai di kabupaten/kota juga memiliki peluang sama untuk mengikutinya, sebab tidak ada syarat khusus dalam hal ini.
“Artinya, pegawai yang bersangkutan hanya diminta untuk komitmen guna meningkatkan kualitas dan kompetensi diri dalam menyelenggarakan pengelolaan dan penatausahaan keuangan daerah” ujar Irianto. “Yang pastinya untuk syarat utamanya itu harus S1 dulu,” sambungnya.
Sehingga, untuk pegawai yang sudah S1 itu semuamemiliki peluang untuk mendaftar. Nanti pendaftarannya secara langsung akan dikoordinir BKD (Biro Kepegawaian dan Diklat), jadi BKD menghimpun data pendaftarannya yang kemudian pesertanya mengikuti tes di UGM.
Sebagai usaha tahap pertama, program tersebut mulai dilakukan pada awal Mei mendatang, dan untuk kuotanya itu masih dibatasi hanya 40 orang. Jadi, setelah datanya terhimpun maka dari tim manajemen akuntansi UGM akan melakukan tes.
“Jadi siapa yang lulus dan siapa yang tidak lulus nanti, tergantung dari hasil penilian yang dilakukan oleh pihak UGM. Sedangkan anggaran yang digunakan dalam melakukan tes itu akan ditanggung oleh ADB,” jelas dia.
Jika demikian, bagai mana dengan pegawai lainnya? Kata dia ke depannya Kaltara akan tetap konsisten pada pembangunan kapasitas pengelolaan pemerintah khususnya terkait dengan tata kelola keuangan daerah. Artinya, tidak menutup kemungkinan pegawai lain juga akan diakomodir oleh pemprov melalui APBD.
“Jika ADB tidak dapat mencover semuanya, kedepannya kami akan usahakan untuk mencoba melakukan pembiayaan melalui dana APBD. Secara umum kami membangun birokrasi pemerintahan,” kata dia.
Dalam hal ini, kata dia, Pemprov Kaltara akan melakukan sistem pemerintahan dengan prinsip-pronsip good governance. Misalnya, seperti apa agar transparansi diwujudkan khususnya yang terkait dengan tertib tata kelola keuangan, tertib administrasi pemerintahan dan tertib administrasi pembangunan.
Selain itu, beberapa upaya juga sudah dilakukan oleh pihaknya, diantaranya seperti penambahan pegawai melalui cara perekrutan yang transparan, pembangunan kelembagaan, serta berbagai kegiatan peningkatan kapasitas pegawai.
“Jadi, selain menyekolahkan pegawai yang S1 ke S2 di UGM, berbagai hal juga sudah dilakukan untuk mendukung percepatan perkembangan di Provinsi Kaltara yang usianya masih sangat muda ini,” pungkasnya. #humas/adver
teks foto: Kondiosi Kota Tanjung Selor saat musim hujan yang menyebabkan banjir di mana-mana. Perlu SDM berkualitas untuk membangun daerah.