SAMARINDA, BERITAKALTIM.com – Kendati masih belum jelas akan mendapatkan saham pengelolaan Blok Mahakam, namun Pemprov Kaltim rupanya sudah menyiapkan berbagai rencana khususnya kesiapan anggarannya. Disebutkan, Pemprov melalui Perusahaan Daerah PT Mandiri Migas Pratama (MMP) sudah menghitung persiapan aggaran tersebut yakni dibutuhkan sedikitnya Rp 350 miliar setiap tahunnya.
Direktur Utama (Dirut) Perusda MMP Kaltim Hazairin Adha mengatakan, skema investasi Rp 350 miliar itu adalah ketika Kaltim mendapatkan saham pengelolaan 19 persen dari Pusat. “Jadi kami katakan sejak awal kan, bahwa investasi dibidang permigasan itu tidak sedikit. Nah kita sudah hitung Rp 350 miliar harus siap setiap tahunnya ketika nantinya Pusat menyetujui kita mengelola 19 persen saham pengelolaan Blok Mahakam tersebut,” kata Hazairin.
Lanjutnya, dan kesemuanya itu dipersiapkan oleh swasta atau investor, Pemprov melalui Perusda MMP tidak akan mengeluarkan anggaran sepeserpun. Dan karena itulah skema pembagian keuntungan antara swasta dalam hal ini PT Yudhistira Bumi Energi dan Perusda MMP, adalah Yuhdistira lebih besar.
“Kita tidak mengeluarkan anggaran sepeserpun. Tidak ada. Kita memang hanya bermodalkan kita yang memiliki saham itu. Jadi nanti ketika mendapatkan keuntungan, secara otomatis kita pun langsung mendapakan keuntungan dimaksudkan. Ini makanya sekaligus menjawab pertanyaan, mengapa kita mendapatkan porsi kecil keuntungan dibandingkan PT Yudhisitira,” ujarnya.
Dalam skema keuntungannya, pra atau sebelum 2017, PT Yudhisitira mendapatkan saham 80 persen sedangkan Perusda MMP hanya 20 persen. Kemudian pasca 2017, saham PT Yudhisitira berkurang 10 persen hanya 70 persen, sisanya 30 persen milik Perusda MMP.
“Bagaimana ya menjelaskannya. Intinya itu, kita Pemprov atau Perusda MMP ini benar-benar modal tangan kosong saja, kesemuanya disiapkan PT Yudhistira. Nah ketika nantinya pembagian keuntungan, kita mendapatkan keuntungan tersebut sesuai dengan porsi saham yang telah disepakati,” tambahnya. #zay