BeritaKaltim.Co

Warga Curhat Pendidikan hingga Sampah

18resesritaSAMARINDA,BERITAKALTIM.com Reses yang dilaksanakan Anggota DPRD Kaltim Rita Artaty Barito di Kecamatan Muara Badak Baru, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) menjadi momen curhat masyarakat setempat terkait berbagai permasalahan dan fasilitas minim yang mereka dapatkan dari pemerintah.
Pada kesempatan itu para orang tua murid mengeluhkan mengenai tingginya uang partisipasi yang diwajibkan oleh sekolah anak mereka. Belum lagi bimbingan belajar yang harus tetap dibayar dan buku LKS yang wajib mereka beli. Padahal sekolah tersebut sekolah negeri.
Selain itu para siswa juga wajib membeli baju seragam sekolah yang harus di beli di sekolah bukan di tempat lain. Hal ini terjadi baik di sekolah tingkat SD, SMP dan SMA.
“Sangat disayangkan, padahal pemerintah sudah memprogramkan sekolah gratis tapi masih saja ada pungutan. Belum lagi biaya ektra kurikuler dan ketika mendaftar sekolah mereka juga tetap di pungut biaya,” ucap Politikus Golkar ini.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Desa Muara Badak Ilir Abdul Kadir meminta agar tempat pelelangan ikan di Muara Badak Ilir untuk tidak dipindahkan. Karena tempat pelelangan ikan di Muara Badak Ilir merupakan pelelangan ikam terbesar di Kecamatan Badak. Dia khawatir jika pelelangan tersebut dipindah maka perekonomian rakyat terancam.
“Para nelayan di Muara Badak Ilir juga mengharapkan bantuan untuk rehab tanggul di daerah mereka. Selain itu mereka juga mengharapkan dibuatkan pom bensin khusus para nelayan karena susahnya mendapatkan solar,” harapnya.
Masyarakat juga mengeluhkan masih minimnya fasilitas kesehatan di daerah Muara Badak. Terkait hal tersebut warga mengharapkan agar pemerintah dapat membangun rumah sakit tipe c, agar warga yang sakit tidak perlu jauh-jauh ke Samarinda untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang baik.
Masalah lainnya adalah sampah. Disampaikan warga bahwa volume sampah dalam sehari di daerah Muara Badak mencapai 45 ton. Sedangkan armada atau truk pengangkut sampah yang ada hanya ada 2 unit. Minimnya jumlah truk sampah tersebut menyebabkan lambatnya proses pengambilan sampah yang ada di tempat pembuangan sampah. Sehingga menyebabkan penimbunan sampah dibeberapa titik pembuangan sampah. (lin)
Teks foto: 18reses rita
AKRAB: Anggota DPRD Kaltim Rita Barito berpose bersama warga Muara Badak di sela-sela reses, pekan lalu.

Leave A Reply

Your email address will not be published.