TANJUNG SELOR, BERITAKALTIM.com- Kebijakan Presiden Jokjo Widodo – Jusuf Kalla yang berkeinginan kuat membangkitkan sektor kemaritiman, bak gayung bersambut dengan rencana yang dicanangkan Pj Gubernur Kalimantan Utara Dr H Irianto Lambrie. Sebagai DOB (Daerah Otonom Baru), Irianto telah menganalisis sektor ini bakal menjadi salah satu kekuatan ekonomi Indonesia.
“Kita bisa saksikan sendiri melimpahnya sumber daya alam (SDA) kelautan dan perikanan di Kaltara, dan posisi posisi geografis yang strategis, berbatasan laut Malaysia dan Filipina. Ini semua membuat Kalimantan Utara (Kaltara) berpotensi besar menjadi salah satu kekuatan ekonomi Indonesia, terutama di sektor kemaritiman,” ujar Pj Gubernur rianto Lambrie, belum lama ini.
Sejauh ini, walaupun potensi perikanan dan kelautan di Kaltara sangat besar, namun hingga kini baru sedikit yang sudah dimanfaatkan. Yakni masih 80 persen belum terjamah, baru 20 persen termanfaatkan.
Potensi perikanan dimaksud di antaranya sektor perikanan budidaya berupa areal tambak udang yang sangat luas, serta perikanan tangkap. Kemudian juga potensi rumput laut dan lain-lainnya.
“Semuanya belum terkelola secara maksimal,” ujarnya.
Hal yang menjadi kendala selama ini menyangkut kemampuan SDM serta teknologi. Tambak misalnya. Selama ini tambak di Kaltara rata-rata masih tambak konvensional. Belum ada budidaya tambak modern.
“Kita baru akan membuat demplot atau percontohan tambak modern di daerah Sebatik,” ucap Pj Gubernur.
Begitu pula dengan perikanan tangkap, nelayan-nelayan Indonesia di daerah perbatasan atau di Kaltara rata-rata masih menggunakan alat tangkap tradisional, sementara nelayan ‘tetangga’ dari Malaysia alatnya modern semua. Belum lagi kendala BBM non subsidi untuk para nelayan yang masih sangat kurang. Nelayan sering kesulitan.
Potensi yang dimiliki Kaltara luar biasa. Selain potensi SDA perikanan dan kelautan yang melimpah, geografis Kaltara sangat menguntungkan. Bahkan bisa menjadi rising star mendatang seperti Hongkong, Korea Selatan dan China. #
Teks foto: Pj Gubernur Kaltara Irianto Lambrie bersama mantan Menteri Kelautan dan Perikanan Prof Dr Ir Rokhmin Dahuri MS