BONTANG, BERITAKALTIM.com – Komitmen Pemkot Bontang terhadap urusan air bersih tak bisa dipandang sebelah mata. Bahkan, tahun ini ditargetkan warga bakal menikmati jaringan air bersih dari PDAM Bontang tanpa henti alias 24 jam. Asalkan, Water Treatment Plant (WTP) KS Tubun selesai dibangun.
“Kalau WTP KS Tubun selesai medio Juli tahun ini, insya allah air bersih bisa didistribusikan 24 jam kepada warga,” jelas Isro Umarghani, Wakil Wali Kota Bontang saat inspeksi mendadak (sidak) ke pembangunan WTP KS Tubun dan WTP Berebas Tengah, Kamis (19/3/2015).
Sidak yang juga diikuti Dewan Pengawas PDAM, Syarifah Nurul Hidayati, Direktur PDAM Tirta Taman Adief Mulyadi mengunjungi tiga WTP, antara lain WTP Bhayangkara, WTP Berebas Tengah, dan terakhir WTP KS Tubun.
Dijelaskan Isro, WTP KS Tubun saat ini sudah mencapai progres sudah mencapai 10 persen dari jadwal yang ditargetkan 4 persen oleh Pemkot Bontang. Proyek senilai Rp 35,2 miliar dari APBD Bontang ini akan dibangun WTP berkapasitas 2×40 liter per detik.
“Kami optimistis bisa selesai tahun ini. Kami minta warga bisa bersabar untuk peningkatan kebutuhan air bersih bagi warga, karena ini berkaitan dengan komitmen saya dan Pak Adi Darma (Wali Kota) memimpin Bontang,” urai Isro.
Lalu, disinggung mengenai WTP Berebas Tengah, Isro menambahkan saat ini sudah beroperasi selama 24 jam sejak awal Maret 2015 ini, sejak mendapatkan suntikan daya listrik dari PLN. Sejatinya, sejak menjabat, Pemkot sudah menggelontorkan dana Rp 30 miliar untuk membangun infrastruktur di PDAM Tirta Taman Kota Bontang.
Alokasi anggaran ini, antara lain digunakan untuk membangun WTP berkapasitas 40 liter per detik di Berebas Tengah, Bontang Selatan, pembuatan sumur dalam (deep wheel) di eks Hotel Kutai Indah dan perbaikan jaringan pipa distribusi. Meski belum sepenuhnya menyelesaikan krisis air bersih di Bontang, keberadaan WTP Berebas Tengah yang sudah dioperasikan secara bertahap mulai mengurangi pemadaman air bersih secara bergilir.
“Memang layanan air bersih belum bisa sepenuhnya berjalan selama 24 jam, tetapi dengan beroperasinya WTP Berbas Tengah, secara otomatis terjadi peningkatan layanan di seluruh wilayah Kota Bontang,” jelas Isro.
Menurut dia, kondisi infrastruktur air bersih saat pertama kali menjabat wali kota sangat terbatas, yakni terjadi defisit sekitar 250 liter/detik, lantaran pertumbuhan penduduk yang sangat pesat tidak dibarengi dengan percepatan pembangunan infrastruktur air bersih. Namun, secara bertahap mempercepat peningkatan daya mampu PDAM dengan membangun WTP Berbas Tengah dan WTP KS Tubun dalam proses pengerjaannya. #fs