TANJUNG SELOR, BERITAKALTIM.COM- Harga tiga kilogram elpiji dalam tabung isi ulang di Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara, kini Rp40 ribu, naik drastis ketimbang sepekan lalu yang masih Rp22 ribu, meski pemerintah setempat telah menetapkan harga eceran tertinggi Rp16,5 ribu.
Kustaniah, ibu rumah tangga Kecamatan Tanjung Palas, Sabtu (21/3/2015), menuturkan bahwa seminggu yang lalu masih bisa memperoleh elpiji tiga kg dengan harga Rp22.000 dari pengecer yang tidak jauh dari tempat tinggalnya.
“Pagi tadi saya membeli, harganya sudah naik lagi menjadi Rp40.000, menurut penjualnya ini karena stoknya lagi kosong di distributor,” kata Kustaniah.
Ini, katanya, harus jadi perhatian pemerintah. Ada aturan hukum harga elpiji bersubsidi untuk masyarakat, tapi kenapa bisa naik turun begini tergantung jumlah persediaannya,” keluhnya. Dia menilai tingginya kenaikan harga tabung tersebut cukup memberatkan kondisi ekonomi keluarganya.
Nyonya Galuh, pengecer elpiji tiga kg di Tanjung Palas yang membenarkan kenaikan harga tersebut disebabkan pasokan yang menurun.
“Biasanya saya dapat 50 tabung per lima hari dari distributor saat ini hanya dapat 30 tabung, dan dalam dua hari sudah habis,” ujarnya.
Menurut Kepala Bidang Perdagangan Disperindagkop Kabupaten Bulungan, Gerilyawansyah Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan untuk elpiji tiga kg per tabung Rp16,5 ribu.
Untuk itu, dikatakannya pihaknya masih terus melakukan pengawasan di lapangan dan akan secara tegas menindak penjual atau pengecer yang menjual diatas harga HET tersebut.
“Saat sidak beberapa waktu lalu ada dua agen yang ditindak karena tidak berizin,” ucap Gerilyawansyah.
Pihaknya, katanya lebih lanjut tidak akan segan memberikan sanksi yang lebih tegas apabila ada pedagang atau pangkalan yang kedapatan menimbun tabung elpiji.
“Bagi pelanggar akan dikenakan hukuman sesuai dengan UU Konsumen dengan ancaman pidana paling lama lima tahun atau denda Rp2 miliar,” tegasnya.#adi