BeritaKaltim.Co

Adi Darma: Kalau Mau Pecat, Silahkan

Adi DarmaBONTANG, BERITAKALTIM.com – Prahara politik di partai berlambang pohon beringin, tensinya sedang memuncak saat ini.

Kandidat Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD I Golkar Kaltim, Adi Darma mengklaim panen dukungan. Setelah dipastikan mendapat mandat karteker dari DPP Golkar versi Munas Ancol, Adi langsung mendapat dukungan luas dari pengurus dan kader Golkar se-Kaltim. Dukungan tersebar di hampir semua kabupaten/kota.

“Tidak, saya tidak pernah mendapat ancaman. Justru sebaliknya banyak kader dan pengurus DPD II yang sudah memberikan dukungan,” ujar walikota Bontang ini.

Adi mengklaim dukungan terhadap dirinya sebagai karteker Golkar sudah mengalir sejak beberapa hari terakhir. Dukungan ini tidak hanya datang dari kader dan pengurus Golkar, tapi juga datang dari tokoh masyarakat yang memiliki kedekatan emosional dengan Golkar. Sayangnya, Adi belum bersedia membeberkan nama-nama pendukungnya di Kaltim. “Banyak juga tokoh masyarakat yang punya kedekatan dengan Golkar memberi ucapan selamat,” katanya.

Namun, berbeda dengan kubu Ketua DPD I Golkar Kaltim, HM Mukmin Faisal, yang menebar ancaman bakal memecat kader Golkar yang membelot ke kubu Agung Laksono, Adi mengaku tidak akan melakukan tindakan pembalasan. Ia menjamin tak akan memecat kader yang berseberangan dengannya. Bagi Adi, perbedaan pilihan politik yang timbul di internal Golkar Kaltim, murni akibat perpecahan di DPP Golkar. Sehingga tidak semestinya disikapi dengan melakukan aksi saling pecat.

“Saya tegaskan, kami dari kubu pak Agung tidak akan melakukan pemecatan. Tapi tetap mengutamakan konsolidasi. Kalau mereka (kubu Mukmin Cs) mau pecat yang silahkan,” ungkapnya.

Menurut Adi, perbedaan yang saat ini terjadi di Golkar Kaltim merupakan hal yang wajar. Sebab pada prinsipnya, masing-masing kader memiliki hak politik untuk memilih kubu yang dinilai punya legitimasi. Namun setiap pilihan tentu juga punya konsekuensi, yang harus siap ditanggung oleh kader yang bersangkutan.

Sebagai pendukung Agung Laksono, Adi mengaku sepenuhnya siap menerima sanksi dengan pilihanya mendukung Golkar versi Munas Ancol. “Jadi tidak perlu ribut-ribut. Kubu Agung atau kubu Ical, silahkan sama-sama jalan. Tinggal tunggu saja putusan akhir di DPP siapa yang menang. Sederhanakan,” tutur Adi.

Sebagai pemegang mandat caretaker Golkar Kaltim versi Agung Laksono di Kaltim, Adi sepenuhnya siap dikeluarkan dari kepengurusan jika kubu Golkar Ical menang di tingkat pusat. Namun sebaliknya, Adi mengaku siap mengkomodir kader Golkar dari kubu Ical jika ditetapkan sebagai pengurus sah. #fs

Leave A Reply

Your email address will not be published.