Samarinda,BERITAKALTIM.COM – Menanggapi keluhan warga terkait pabrik pengolahan pupuk di Bontang yang menyalahi aturan dan perundang-undangan, Anggota Komisi II DPRD Kaltim yakni Artya Fathra Marthin bertindak cepat menemui langsung, warga yang terkena imbasnya.
Diketahui, beropaerasi baru beberapa tahun, warga dipaksa sepihak oleh perusahaan dalam upayanya mengembangkan pembangunan pabrik pabrik kimia yang berjarak 250 meter saja dari pemukiman warga. Padahal, warga sudah mendiami daerah ini sejak berpuluh-puluh tahun lamanya.
“Menurut laporan warga, mereka tidak mau mengalah jika lahan mereka tergusur oleh aktivitas pabrik tersebut,” kata Artya Fathra menyampaikan keluhan warga.
Ditakutkan warga, jika pabrik tersebut sudah berjalan maka imbas limbah maupun polusi dari pabrik tersebut akan langsung mengenai warga. Misalnya, bau gas ammonia dan debu limbah pupuk urea.
“Dengan pabrik yang lama saja limbah langsung dirasakan oleh warga. Apalagi jika perusahaan tersebut membangun pabrik baru,” kata Artya lagi.
Padahal, perusahaan yang bergerak dalam bidang pengolahan pupuk tersebut sudah berkali-kali disurati oleh warga keluhan limbah itu. Warga menginginkan ada penjelasan oleh pihak pabrik. Sayangnya keinginan warga tersebut ditolak mentah-mentah. Berujung permasalahan ini, warga beramai-ramai membentuk forum yakni, Warga Forum Sejahtera (WFS) dengan perwakilan lebih dari 15 RT Kelurahan Lhoktuan, Bontang, sebagai perwakilan mereka mengajukan keluhan ini kepada Anggota DPRD Kaltim.
“Memang, saat saya turun kelapangan untuk melihat langsung, pabrik ini jelas-jelas melanggar ketentuan perundang-undang pemerintah dalam menjalankan produksinya,” kata Artya lagi.
Melanjutkan hasil dari sidak lapangan tersebut, aspirasi forum warga yang masuk akan segera disesuaikan dengan program DPRD. Sehingga, DPRD akan berupaya menjadi mediasi untuk mempertemukan perwakilan perusahaan dengan perwakilan warga sekitar. Hal ini demi menjamin masyarakat Kaltim mendapatkan penghidupan terbaik, serta perusahaan tersebut tetap terus berjalan dan mampu memberikan sumbangsih untuk daerah. (adv/tos/dhi)
Teks foto: Artya Fathra Marthin
Trending
- Polri temukan jenazah awak media yang hilang dalam insiden speedboat
- Kapolres Purwakarta sebut sempat kesulitan evakuasi korban kecelakaan
- Polda Jabar sebut 19 kendaraan terlibat kecelakaan di Tol Cipularang
- Kecelakaan KM 92 Cipularang, Kapolda: 17 kendaraan terlibat dan 1 tewas
- Kejati Kaltim geledah kantor pemerintah untuk cari bukti korupsi
- KPK Sebut Inisial AFI Sebagai Tersangka Dugaan Korupsi di Kaltim
- BMKG catat 19 kali gempa susulan di Berau Kalimantan Timur
- Unjuk Rasa di Depan Kantor DPRD Kaltim Sempat Memanas, Massa Enggan Bubar Sampai Malam
- Pj Gubernur Kaltim Naik Heli Tinjau Banjir Mahulu, Pastikan Infrastruktur Masyarakat
- Banjir Mahakam Ulu, Pemkab Tetapkan Status Tanggap Darurat
Limbah Pupuk Kembali Hantui Warga Bontang
Next Post