SAMARINDA.BERITAKALTIM.COM – Gedung DPRD Kaltim Senin (23/03/2015) siang menegang oleh aksi demo seratusan mahasiswa yang mengatasnamakan Aliansi Mahasiswa Unmul Bersatu. Dalam aksinya para mahasiswa meminta anggota DPRD Kaltim menyadarkan Jokowi untuk kembali pada tujuan awal sebagai pemimpin bangsa.
Para mahasiswa menilai, lima bulan kepemimpinan Jokowi justru memberi dampak buruk bagi perekonomian negara. Terbukti sejak Jokowi memimpin nilai tukar rupiah terus merosot hingga mengancam terjadinya krisis moneter.
Ketegangan meningkat saat pendemo mendesak masuk ke dalam gedung dengan menerobos pagar betis barisan Dalmas Polresta Samarinda. Beruntungg disaat bersamaan Rusman Yakub, anggota DPRD dari PPP muncul. Meski begitu ketegangan tidak langsung mereda lantaran para mahasiswa menuntut seluruh pendemo diterima masuk ke ruangan rapat para wakil rakyat tersebut.
“Anda mau terima tidak, saya hanya menerima perwakilan untuk berdiskusi, jika tetap memaksa saya tidak bisa diterima karena tidak ada satu ruangan yang bisa menampung,” tegas Rusman.
Selain meminta anggota Dewan untuk mengingatkan jokowi, dalam aksinya kali ini ada lima tuntutan pendemo. Diantara tuntutan tersebut yakni turunkan harga Sembako, kembalikan subsidi BBM, nasionalisasi aset dan tolak intervensi asing, stabilisasi nilai tukar rupiah dan rasionalisasi Nawacita. #Ahz