NUNUKAN, BERITAKALTIM.com- Harga minyak tanah non subsidi yang akan mulai diterapkan bulan April diperkirakan akan mencapai 15.000 rupiah per liter. Meski demikian belum ada edaran resmi terkait besaran harga mitan non subsidi tersebut.
Kepala Bidang Gas Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Nunukan, Elirath, mengatakan, direncanakan mitan non subsidi akan di kirim ke Nunukan hari Rabu (26/3/2015). Namun Elirat belum bisa memastikan jumlah mitan yang akan dikirim tersebut.
“Saya belum ada info dari agen. Secara lisan 15. 000 per liter belum ada informasi secara resmi. Rencananya Rabu sama tong gas yang 3 kg. Jumlahnya belum ada informasi dari Pertamina karena mereka masih meloby,” ujarnya, Senin (24/03/2015).
Untuk penentuan harga minyak tanah non subsidi dan pengawasan, menurut Elirath, berada di tangan Pertamina. Namun jika terjadi gejolak di masyarakat terkait harga mitan non subsidi, pemerintah daerah akan menyampaikan keberatan masyarakat tersebut.
“Untuk pengawasan tetap kita awasi, tetapi untuk non subsidi itu pertamina yang mengawasi. Untuk harga kita tidak mencampuri itu karena ada MoU antara Pertamina. Hitung hitungannya beli barangnya, biaya transportasinya, itu Pertamina yang tahu semua. Untuk harga mitan non subsidi kalau harga sampai disini terlalu mahal tergantung dri lembaga atau masyarakat yang komplain. Kita bisa teruskan ke pertamina, kalau bisa harganya ditekan. Kalau masyarakat menerima ya gak masalah,” imbuhnya.
Permintaan kuota mitan non subsidi tidak ada pembatasan, namun menurut Elirat tergantung kepada kemampuan agen. Untuk agen mitan non subsisi di Nunukan baru ada satu pangkalan yang sanggup menyalurkan mitan non subsidi.
”Bebas, itu tergantung kemampuan agen. Dia kan pasar bebas. Untuk Nunukan baru satu agen,“ pungkas Elirath. #dim