TENGGARONG, BERITAKALTIM.COM- Sejak tahun 2009 hingga 2013 silam, Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 6 Tenggarong bangunannya hanya menumpang pada Sekolah Dasar (SD) Negeri 37 Tenggarong yang berada di Desa Rapak Lambur, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara. Kondisi itu tentunya sangat memprihatinkan untuk sekolah yang berada dipinggiran Kota Tenggarong.
Namun semangat stakeholder yang berada SMP Negeri 6 Tenggarong itu, untuk memiliki bangunan sendiri tidak pernah surut hingga akhirnya mendapatkan lahan
mencapai 1 hektar yang merupakan wakaf dari warga. Berdasarkan wakaf tersebut, merekapun segera mengajukan bantuan pembangunan sekolah baru pada tahun 2013 lalu. Pada akhir tahun 2014 SMP Negeri 6 Tenggarong itu, resmi memiliki bangunan sendiri, namun belum bisa ditempati dikarenakan belum diresmikan.
Kepala Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara, Wiyono, yang didampingi Kepala Unit Pelaksana Tugas (UPT) Tenggarong, Kepala Bidang Pendidikan Menengah SMP, SMA, SMPLB, SMALB beserta pejabat terkait yang berada di lingkungan Disdik Kukar datang langsung untuk meninjau ke lokasi bangunan baru, yang berada di Jalan Usaha Tani, Desa Rapak Lambur, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, untuk meresmikan bangunan yang nantinya akan ditempati oleh para siswa-siswi SMP Negeri 6 Tenggarong, Kamis, (26/03/2015).
Menurut Kepala Sekolah SMP Negeri 6 Tenggarong, Iksanul Hadi, SMP Negeri 6 Tenggarong ini adalah SMP Filial dari SMP YPK Tenggarong, pada tahun 2005 silam sudah menjadi negeri. Namun masih berstatus SD-SMP satu atap.
“Pada tahun 2009 silam, Pj. Bupati saat itu menjadikan memisahkan SD-SMP satu atap 1 Tenggarong. SMPnya menjadi SMP Negeri 6 Tenggarong sedangkan SDnya bernama SD Negeri 37 Tenggarong,” terangnya.
Iksanul Hadi menambahkan, saat ini SMP Negeri 6 Tenggarong, belum bisa di akreditasi karena belum memilih lahan dan bangunan sendiri, sedangkan yang kemarin ditempati, lahannya milik SD. Jadi sejak 2009 silam itu pihaknya sudah berusaha untuk membangun sekolah ini, akan tetapi belum kesampaian.
“Alhamdulillah pada tahun 2013 lalu, ibu Rita Hariani selaku pemilik lahan mewakafkan tanah ini kepada SMP Negeri 6 Tenggarong, selain itu kami sudah
melakukan akat wakaf dengan pak RT 31, M. Rasyid karena ada sebagian lahan itu milik pak Rasyid,” ungkapnya
Pada tahun 2015 ini, SMP Negeri 6 Tenggarong sudah mendapatkan tawaran untuk di akreditasi, apakah mandiri atau melalui APBN, namun dari pihak sekolah
memilih untuk lewat dana APBN dan berharap pada bulan Agustus sudah di akreditasi namun jika dengan dana mandiri bisa lebih cepat, pihak sekolah akan memilik melalui jalur dana mandiri.
Kepala Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara, Wiyono menuturkan, pembangunan gedung baru untuk SMP Negeri 6 Tenggarong terus dipantau sejak tahap pembangunan hingga peresmian ini.
“Waktu tahap pembangunan kami sempat melakukan inspeksi mendadak (sidak.red). Posisi bangunan berada terlalu mepet kejalan, sehingga kami sarankan, jika mau diteruskan harus digeser, dan akhirnya dilakukan penataan ulang dan dilanjutkan hingga bangunan ini bisa ditempati tanpa ada masalah,” jelasnya.
Wiyono juga mengemukakan, jika dilihat perjalanannya sejak tahun 2005 silam, SMP Negeri 6 memang layak mendapatkannya, tentu dengan adanya bangunan baru ini menjadi suatu kebahagian dari pihak Disdik, sekolah serta tentunya masyarakat yang bisa merasakan manfaat dari adanya gedung ini.
Ia menambahkan, pada tahun 2015 ini sendiri, Disdik Kukar menyiapkan anggaran untuk pembangunan pagar sekolah SMP Negeri 6 Tenggarong, yang diperkirakan masih belum cukup untuk mengelilingi sekolah namun paling tidak mampu memberikan pengamanan disisi yang berdekatan dengan jalan.
“Kendati pun belum ada anggarannya, kami berharap untuk sementara bisa ditanami dengan tumbuh-tumbuhan agar tidak longsor dan pengamanan terhadap lahan karena kondisi bangunan ini berada di lereng bukit,” ucap Wiyono.
Dalam hal ini, Wiyono juga berharap kepada seluluh stakeholder lingkup sekolah, kendatipun kondisi sekolah masih kekurangan namun harus tetap semangat dalam meningkatkan prestasinya apalagi akses ke sekolah ini masih tanah berbatu-batu yang jika hujan becek dan pada saat panas berdebu. Hal ini bukanlah menjadi halangan untuk terus mengukur prestasi.
“Pada prinsipnya. Ketika kita punya semangat yang tinggi, tetap untuk berprestasi, saya rasa segala kekurangan ini menjadi dorongan kita juga untuk menjadi
lebih maju dan sekali lagi hari ini tidak akan terjadi jika tidak adanya bantuan bapak dan ibu khususnya kepada ibu Rita dan pak Rasyid yang telah
menghibahkan lahannya,” harapnya.
Dari pantauan media ini, masih banyak permasalahan-permasalahan yang dihadapi oleh Disdik Kukar untuk permasalahan sekolah, salah satunya SMP Negeri 6
Tenggarong lebih beruntung jika dibandingkan dengan SMK yang berada di Kecamatan Muara Muntai yang sudah meluluskan beberapa angkatan, namun hingga saat ini belum memiliki gedung dan lahan sendiri. Begitu pula dengan SMP Negeri 6 Kecamatan Muara Badak yang hingga saat ini memiliki luas lahan hanya 18×40 meter, itupun masih bermasalah karena pemilik lahan menuntut ganti rugi.#fai83
Teks Foto : Kepala Dinas Pendidikan Kutai Kartanegara menandatangi berita acara serah terima bangunan, pada peresmian gedung baru SMPN 6 Tenggarong, Kamis
(26/3/2015).